Kang Ijang Maju Cawalkot Bandung, Dinilai sosok yang Bisa Benahi Bandung Bebas Korupsi

Ijang Faisal seusai mendaftarkan diri dalam penjaringan melalui Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Bandung di Kantor DPC Demokrat Kota Bandung Jalan Cijagra Kota Bandung, Rabu 29 Mei 2024. Ijang diterima langsung oleh Ketua DPC Demokrat Kota Bandung Aan Andi Purnama.

Ijang Faisal seusai mendaftarkan diri dalam penjaringan melalui Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Bandung di Kantor DPC Demokrat Kota Bandung Jalan Cijagra Kota Bandung, Rabu 29 Mei 2024. Ijang diterima langsung oleh Ketua DPC Demokrat Kota Bandung Aan Andi Purnama.

BANDUNG, roemahmedia.com - Keprihatinan mendalam dirasakan pria yang selalu bertopi ini saat melewati Balai Kota Bandung. Saat itu, dirinya melihat spanduk terbentang bertuliskan "USUT TUNTAS KORUPSI DI KOTA BDG" dan spanduk milik Pemkot Bandung bertuliskan "Memperingati Hari Bandung Lautan Api" yang dicoret menjadi "Memperingati Hari Bandung Lautan Korupsi". Pria yang sudah banyak dikenal sebagai aktivis keterbukaan informasi di Jabar ini terpanggil hatinya bertekad untuk membenahi birokrasi Pemkot Bandung bebas korupsi dan transparansi. Saat itu dirinya melihat ASN di lingkungan Pemkot Bandung sedang melaksanakan upacara Peringatan Bandung Lautan Api ke-78 tahun di Balai Kota Bandung pada Minggu (24/3/2024) pagi. Di saat bersamaan, terlihat sejumlah aktivis membentangkan spanduk tersebut mengkritisi tindak pidana korupsi di lingkungan Pemkot Bandung. Adalah Ijang Faisal, seorang tokoh masyarakat, akademisi, dan aktivis keterbukaan informasi yang dikenal luas, mengumumkan pencalonannya sebagai Wakil Wali Kota Bandung periode 2024-2029. "Saya terpanggil karena sangat prihatin melihat kondisi Birokrasi di Pemkot andung yang kini citranya sedang dilantik Nasir karena sejumlah Pejabat dari mulai Walikota, Sekda hingga Kepala OPD dan staf serta anggota Legislatif yang terjerat kasus," ujar Ijang yang dua periode memimpin Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Ijang mendaftarkan diri dalam penjaringan melalui Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Bandung di Kantor DPC Demokrat Kota Bandung Jalan Cijagra Kota Bandung, Rabu 29 Mei 2024. Ijang diterima langsung oleh Ketua DPC Demokrat Kota Bandung Aan Andi Purnama. Pencalonan Ijang ini diharapkan berbagai kalangan dapat membawa angin segar bagi Pemerintahan Kota Bandung dan masyarakat Kota Bandung, untuk bisa mengembalikan citra Pemerintahan Kota Bandung di mata publik yang terpuruk akibat kasus korupsi. Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI), Abah Nana menilai Ijang adalah seorang reformis yang akan bisa mengikis korupsi dengan menerapkan keterbukaan informas dan transparansi di Pemkot Bandung. "Sosok muda yang agamis ini diharapkan menjadi angin segar bagi warga Kota Bandung," ujar Abah Nana. Sementara itu, Ijang mengemukakan pencalonan dirinya menjadikan Cawalkot Bandung mengusung visi transparansi dan akuntabilitas birokrasi lewat tagline “Ngabebenah Birokrasi dengan Transparansi". Kang Ijang berkomitmen untuk membawa perubahan yang signifikan dalam tata kelola pemerintahan kota. “Saya ingin menjadi pendamping sosok Wali Kota Bandung ke depan yang loyal dan fokus pada pembagian tugas dengan harmonis. Sebagai wakil wali kota, saya akan fokus pada upaya revitalisasi dan reformasi birokrasi yang belum tuntas," ungkapnya. Kang Ijang Faisal, yang memiliki latar belakang panjang dalam memperjuangkan transparansi dan integritas dalam pemerintahan, menyatakan bahwa salah satu alasan utama ia mencalonkan diri adalah keinginannya untuk memberantas korupsi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap birokrasi di Kota Bandung. "Saya ingin melihat Bandung menjadi kota yang benar-benar bersih dari praktik korupsi, di mana setiap warga memiliki akses yang sama terhadap informasi dan pelayanan publik," ujar Ijang. Dalam visinya, Ijang Faisal menekankan tiga pilar utama yang akan menjadi fokus pemerintahannya jika terpilih. Pertama, Transparansi yakni membuka akses informasi publik seluas-luasnya agar masyarakat dapat memantau kinerja pemerintah kota. Kemudian, akuntabilitas sebagai upaya menegakkan sistem yang memastikan setiap pejabat publik bertanggung jawab atas tindakan dan kebijakan yang mereka ambil. Ketiga adalah partisipasi bublik sebagai jalan meningkatkan keterlibatan warga dalam proses pengambilan keputusan, sehingga kebijakan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Pengumuman pencalonan Ijang Faisal disambut dengan antusias oleh berbagai kalangan, termasuk aktivis, akademisi, dan masyarakat umum. Dukungan mengalir deras, terutama dari mereka yang mendambakan perubahan nyata dalam pemerintahan kota Bandung. "Bandung memerlukan sosok seperti Ijang Faisal yang berani dan tegas dalam memperjuangkan transparansi. Kami percaya dia mampu membawa perubahan positif dan meningkatkan kualitas hidup warga Bandung," kata Erwin Kustiman, seorang tokoh media di Jawa Barat dan akademisi yang juga sahabat Ijang Faisal. Di sisi lain, Ijang Faisal juga menyadari tantangan besar yang akan dihadapinya. Ia menegaskan bahwa perubahan tidak dapat dilakukan sendiri dan memerlukan dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak, termasuk warga Bandung. "Saya mengajak seluruh warga Bandung untuk bersama-sama berjuang mewujudkan kota yang lebih transparan dan akuntabel. Perubahan ini hanya bisa terjadi jika kita bersatu dan bekerja sama," tambahnya. Ijang Faisal tidak menutup mata terhadap tantangan besar yang akan dihadapinya. Birokrasi yang sudah lama terbentuk sering kali memiliki resistensi terhadap perubahan, dan korupsi yang telah mengakar bukanlah masalah yang mudah untuk diatasi. Namun, dengan tekad dan dukungan yang kuat, Ijang optimis bahwa Bandung bisa menjadi contoh kota yang berhasil menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Langkah pertama yang akan diambil Ijang jika terpilih adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem birokrasi yang ada dan mengidentifikasi titik-titik rawan korupsi. Selain itu, ia juga berencana untuk segera membentuk tim khusus yang akan bekerja di bawah langsung pengawasannya untuk memastikan program-program transparansi berjalan sesuai rencana. ***