Roemahmedia.com I BANDUNG,-
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memastikan harga untuk vaksin Covid-19
di Indonesia tidak akan memberatkan pemerintah. Kisaran harganya Rp200 ribu.
Hal tersebut
disampaikan Honesti Basyir, menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah
menanda tangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga
USD1.96 per dosis.
Brazil merupakan salah satu negara yang juga akan membeli vaksin Covid-19 dari Sinovac.
Mengenai
harga vaksin di Brazil, yang keluar di media massa beberapa hari terakhir, dengan harga USD1.96 per dosis, sudah dibantah oleh pihak Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma.
“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah
mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam
pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD 90 juta dengan
pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga USD1.96 per dosis pun tidak tepat. Sebab biaya
pengirimannya saja tiap dosisnya, sekitar $2. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal
informasinya,"kata Honesti, Kamis (15/10/2020)
"Intinya, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan
vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk
Indonesia”, sambungnya
Honesti menyebutkan, dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, menyampaikan bahwa
dalam penentuan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor yang menentukan harga vaksin. Salah
satu faktornya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi
dalam skala besar. Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, mengikuti prinsip – prinsip
tadi. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini, tidak dapat disamakan.
Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China, termasuk LP POM
MUI untuk melaksanakan audit halal.
BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi
standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).
"Saat ini, uji
klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Bulan Oktober 2020 ini,"ujarnya
Data terakrhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah
mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan
kedua/masuk periode monitoring. Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada
dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19
Baca Juga
ragam
Sekda Jabar Herman "Ngaprak" di Tengah Bau Sampah menyengat TPA Sarimukti
yoga712024-10-04 19:08:052 Mins read ragam
Bambang Tirtoyuliono Dapat Penghargaan dari Mendagri & Tempo Media Grup
yoga712024-08-31 06:30:082 Mins read ragam
Atalia Nyatakan tidak Akan Maju Pilgub Jabar dan Pilwakot Bandung
yoga712024-08-20 12:46:362 Mins read ragam
Peringatan HUT Kemerdekaan RI ala Dinas SDA Jabar, Bagi-bagi Bendera merah putih
yoga712024-08-13 21:15:382 Mins read ragam
AMPI se-Jabar Dukung Ahmad Hidayat Jadi Cawagub Jabar, Sosok Muda yang ideal dampingi Dedi Mulyadi
yoga712024-08-10 17:03:002 Mins read ragam