Alan Shearer Ragu Latih Manchester United

Foto: net

Foto: net

Roemahmedia.com I MANCHESTER,- Baru tiga pertandingan dilalui Manchester United di Liga Inggris musim ini. Tapi tiga pertandingan itu sudah cukup untuk bikin Alan Shearer mulai ragu. MU awalnya dijagokan Alan Shearer untuk kompetitif di persaingan empat besar. Itu setelah 'Setan Merah' tampil gemilang selepas Januari hingga akhir musim 2019/2020. Sejak Februari, MU tanpa kekalahan di 14 pertandingan beruntun alias sampai laga terakhir. Dalam periode itu, tim besutan Ole Gunnar Solskjaer tersebut merebut sembilan kemenangan dan lima kali berimbang. Rangkaian hasil itu dipetik hanya setelah MU melakukan satu pembelian, yakni Bruno Fernandes. Fernandes dkk pun finis di posisi tiga klasemen akhir Liga Inggris. Maka MU lantas dijagokan untuk lebih kompetitif lagi di musim ini, dengan pertimbangan ada tambahan sejumlah pemain dari bursa transfer. MU pada prosesnya merekrut Donny van de Beek, disusul Alex Telles, Edinson Cavani, dan Amad Diallo di hari terakhir bursa transfer. Tapi ternyata hasil-hasil Manchester United di tiga pertandingan pertama Liga Inggris malah tak meyakinkan. Baru satu kemenangan diraih, itupun dengan susah payah, atas Brighton & Hove Albion. MU melihat mistar/tiang gawang mereka bergetar lima kali di laga tersebut, lantas menang berkat penalti yang diberikan selepas peluit panjang dibunyikan. Dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan, masing-masing dari Crystal Palace (1-3) dan Tottenham Hotspur (1-6). Perjalanan sejauh ini bikin Alan Shearer, yang awalnya menjagokan mereka bakal tangguh dalam persaingan empat besar, mulai ragu-ragu. Bukannya bergerak maju, MU malah disebutnya mengalami kemunduran. "Saya bagaimanapun tidak memperkirakan Manchester United untuk menantang gelar. Saya awalnya berpikir mereka akan menantang untuk satu posisi empat besar, tapi pada saat ini mereka kelihatannya seperti berjalan mundur," ungkap penyerang legendaris Inggris tersebut kepada The Athletic dikutip Metro. "Kalau Anda melihat ke tiga pertandingan yang sudah mereka mainkan, laga pertama melawan Crystal Palace itu mereka terlihat tanpa harapan. Laga kedua di Brighton, ya mereka menunjukkan karakter untuk bangkit di pertandingan, tapi mereka juga lolos dari sana karena Brighton punya lima peluang mengenai tiang." "Laga ketiga kontra Tottenham, Anda bisa menggunakan kata apapun yang Anda inginkan dan mereka tidak akan bisa membantahnya karena segalanya terpampang nyata untuk semua orang. Dan itu bukan seolah-olah itu cuma karena mereka kehilangan satu pemain, dengan 11 pemain juga berantakan. Itu sangat buruk," imbuhnya. Selepas jeda internasional, MU akan bertandang ke Newcastle United pada lanjutan Liga Inggris. Setelah itu mereka berturut-turut ditunggu laga lawan Paris Saint-Germain di Liga Champions, lalu kontra Chelsea di Liga Inggris.