Polda Jabar Selidiki Longsor Cimanggung Kab. Sumedang

Kapolda Jabar, Irjen Ahmad Dofiri: "Penyelidikan terkait perizinan perumahan ini akan kami dalami seperti apa perizinannya”.

BANDUNG, roemahmedia.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat melakukan penyelidikan soal kemungkinan adanya unsur pidana dalam peristiwa longsor Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Kapolda Jabar, Irjen Ahmad Dofiri mengatakan penyelidikan akan difokuskan terkait perizinan permukiman warga yang tinggal di dekat lokasi bencana longsor. "Penyelidikan terkait perizinan perumahan ini akan kami dalami seperti apa perizinannya," ucap Dofiri di Sumedang, Minggu (10/1). Berdasarkan pantauannya, lokasi perumahan di lingkungan tebing ini tidak layak untuk didirikan hunian. Potensi terjadinya tanah longsor cukup rawan di daerah tersebut. "Jadi kalo areal seperti ini dibangun perumahan seyogyanya memang sangat rawan. Tetapi nanti kita selanjutnya akan kita dalami itu," katanya. Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Yaved Duma Parembang membenarkan pihaknya akan mencari dan menyelidiki tindakan pidana dari peristiwa longsor Sumedang. "Iya, kami lagi cari faktor-faktor penyebabnya dahulu," kata Yaved saat dihubungi. Yaved menuturkan, sebelum peristiwa longsor terjadi di Kabupaten Sumedang, anggota Polda Jabar sudah ditempatkan di beberapa titik untuk memantau semua potensi bencana pada musim penghujan ini. "Anggota disebarkan untuk memetakan dan melakukan sosialisasi kemungkinan dampak bencana alam. Informasi selanjutnya terbaru akan disampaikan kembali," tuturnya. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan lokasi tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, rawan menjadi permukiman warga. Menurutnya, tak semua lahan laik untuk menjadi tempat tinggal. "Ini menjadi peringatan, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama karena tidak semua lahan layak untuk ditinggali dan tidak bisa dipaksakan. Lahan ini sebenarnya memang rawan untuk ditinggali," kata Emil dalam keterangan tertulis, Minggu (10/1). Emil meninjau langsung lokasi tanah longsor yang memakan korban jiwa tersebut. Ia pun meminta semua pihak untuk waspada terhadap longsor susulan. Menurut laporan yang diterima, masih terjadi retakan tanah di sekitar lokasi bencana. Sementara itu, Tim SAR kembali menemukan dua korban tanah longsor di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sehingga, total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 15 orang. "Hingga pukul 23.16 WIB Tim SAR Gabungan temukan dua korban tertimbun longsor dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah di Cimanggung, Senin (11/1/2021). Deden menyebutkan, jika korban yang berhasil dievakuasi itu sementara ini belum teridentifikasi. Keduanya berjenis kelamin pria dan wanita. Saat ditemukan, keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas Sawah Dadap untuk ditangani oleh petugas medis. Pukul 21.05 WIB, ditemukan korban berjenis kelamin perempuan diperkirakan dewasa, pukul 22.47 WIB tim kembali menemukan korban berjenis kelamin laki laki, keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ucap Deden. Dengan ditemukannya dua jasad satu perempuan dan satu pria ini menambah daftar korban meninggal. Maka, korban sementara yang berhasil dievakuasi sebanyak 15 orang. "Total ada 15 orang meninggal dunia, 25 orang selamat, dan 25 orang masih dalam pencarian," ucapnya. Deden mengatakan, pencarian korban longsor dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari pada pukul 07.30 WIB.***