Deteksi Dini, Kiat Menanggulangi Diabetes Melitus

Ilustrasi/istimewa

Ilustrasi/istimewa

BANDUNG, roemahmedia.com - Upaya yang dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Diabetes Melitus (DM) di Jawa Barat difokuskan kepada kegiatan promotif/edukasi dan preventif terutama deteksi dini. Demikian dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi, belum lama ini. Kegiatan deteksi dini ini meliputi faktor risiko PTM termasuk DM dilaksanakan di UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)/Posbindu, selain itu juga dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan dalam kegiatan PANDU PTM di Puskesmas. Oleh karena itu, lanjut Nina,bperlu suatu upaya dan kerja keras petugas di lapangan untuk mendata dan mengidentifikasi kembali pasien yang selama ini telah sempat tertangani di puskesmas. Begitupun dengan kegiatan penjaringan perlu dioptimalkan, baik penjaringan di Posbindu PTM maupun penjaringan di layanan PANDU PTM. "Untuk itu diperlukan penguatan secara perventif dan promotif serta diperlukan juga penguatan secara kuratif di FKTP,” ujar Nina. Bekerja sama dengan Novo Nordisk, Kadinkes berharap pasien diabetes melitus pada 46 puskesmas daerah terpencil bisa tertangani dengan baik sehingga akan berdampak pada peningkatan capaian standar pelayanan minimal (SPM) di Provinsi Jawa Barat. Data Riskesdas tahun 2018 dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2013 telah terjadi peningkatan berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah sebesar 6,9% menjadi 8,5%. Sedangkan di Provinsi Jawa Barat berdasarkan hasil Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas) pada tahun 2018, prevalensi DM di Jawa Barat adalah 1,74% dibawah angka nasional. Pada tahun 2021 telah ditemukan penyandang DM sebanyak 46.837 org, pasien DM yang dilayani sesuai standar sebanyak 17.379 org (37,1%).