PrEP Jawa Barat Diimplementasikan di Kota Bandung

Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi

Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi

BANDUNG, roemahmedia.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan pemeriksaan PrEP (Pre Exposure Prophylaxis) dukungan hibah The Global Fund 2021 yang dilaksanakan di 7 Provinsi, salah satunya Jawa Barat , akan diimplementasikan di Kota Bandung. Hal tersebut dikatakannya dalam Pembukaan Field Oversight Visit (FOV) Technical Working Group (TWG) HIV 2022 di Kantor Dinkes Jabar, Ruang Ajidarmo, belum lama ini. "Program PrEP di Kota Bandung sudah berjalan sejak bulan Maret 2022. Selain itu, terdapat tambahan wilayah PreP yang baru diberikan pelatihan pada Agustus di Jawa Barat yaitu Bogor, Kota Bogor, Bekasi, dan Kota Depok," katanya. Program Oral Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) atau Profilaksis Pra-Pajanan, yaitu penggunaan obat HIV untuk pencegahan penularan pada populasi kunci yang negatif HIV yang memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi HIV (risiko substansial). Berdasarkan hasil studi di berbagai negara yang telah menerapkan PrEP sebagai salah satu pilihan pencegahan HIV, diketahui bahwa penggunaan PrEP oral secara konsisten terbukti dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi hingga 90%. Namun perlu digarisbawahi bahwa PrEP tidak bertujuan untuk menggantikan metode pencegahan penularan HIV lainnya dan perlu diberikan dalam bentuk paket pencegahan HIV komprehensif. Program PrEP juga dapat berfungsi sebagai pintu akses pada layanan lainnya, seperti layanan skrining dan pengobatan IMS, tes HIV, serta layanan pencegahan HIV lainnya termasuk kondom sehingga dapat mengisi kesenjangan target layanan tersebut yang menyasar kelompok risiko tinggi HIV. Berdasarkan keterangan Kadinkes, implementasi PrEP untuk Kota Bandung pada tahun ini ditargetkan kepada 1.008 populasi kunci dengan capaian pada LSL 117 dari 802, pada WPS 8 dari 184, pada waria 0 dari 22 dan pasangan ODHIV 11 dan dilaksanakan di 3 layanan yaitu di RSHS, Puskesmas Garuda, dan Klinik Mawar, dengan bekerjasama dengan laboratorium rujukan Labkesda Provinsi Jawa Barat untuk pemeriksaan Sifilis, hepatitis C, hepatitis B, dan kreatinin. “Mengingat perlunya evaluasi untuk pelaksanaan PrEP ini, besar harapan saya setelah kunjungan lapangan dari TWG CCM dapat menghasilkan perbaikan dalam pengimplementasian PrEP,” tutupnya.