Suspek Influenza-LI Melalui Laporan Kasus Baru Mingguan terus Dipantau

Ilustrasi/IST

Ilustrasi/IST

BANDUNG, roemahmedia.com - Influenza-like Illness (ILI) secara klinis didefinisikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) oleh virus dengan gejala utama batuk kering, demam (sekitar 38,5°c), rasa lelah berlebihan dan mungkin pula disertai gejala lainnya, seperti nyeri otot (myalgia), meriang, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan. "Pemantauan suspek ILI saat ini dilakukan melalui laporan kasus baru mingguan melalui website sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) bersama dengan 23 penyakit potensi KLB lainnya, dengan unit pelapor Puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi dalam Pertemuan Surveilans ILI Tingkat Jabar melalui Zoom Meetings, baru-baru ini. Penyakit-penyakit tersebut apabila tidak dipantau dan dikendalikan maka akan mengancam kesehatan masyarakat dan menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) yang lebih besar atau bahkan dapat menyebar ke lokasi yang lebih luas. “Melalui laporan mingguan SKDR diharapkan setiap peningkatan kasus ILI dapat terpantau dengan cepat sebagai kewaspadaan dan deteksi dini munculnya penyakit yang lebih serius termasuk Covid-19,” tambahnya. Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah semakin membaik. Hal ini bisa dilihat jumlah pasien konfirmasi positif yang masuk ke ruang intensive care unit (ICU). Di Jawa Barat kasus konfirmasi positif dari tanggal 1 Januari 2022 sampai dengan tanggal 18 September 2022 sebanyak 467.044 kasus. Dari kasus tersebut dirawat di rumah sakit isolasi tanpa tekanan negatif sebanyak 233 tempat tidur, dengan tekanan negatif 190 bed, ICU dengan ventilator 23 bed, intensif lainnya 30 bed dan ruang ugd 15 bed yang terpakai. “Berdasarkan data jumlah kasus tersebut kiranya kita dapat mewaspadai penyakit-penyakit yang memungkinkan terjadinya kejadian luar biasa dengan memantau jumlah penderita yang diduga ILI. Sehingga kejadian luar biasa dapat dicegah,” tutupnya.