Nutrition International Kolaborasi dengan Pemprov Jabar untuk Maksimalkan Jabar Zero Stunting 2023

BANDUNG roemahmedja.com - Dinas Kesehatan Jabar dan Pemdaprov Jabar menerima kunjungan Nutrition International berkunjung ke Jawa Barat yang diterima Kadinkes Jabar Nina Susana Dewi dan pejabat OPD terkait Pemprov Jabar di Ruang Papandayan, Gedung Sate, Jumat (14/10/2022). Kunjungan ini bertujuan untuk maksimalkan program Jabar Zero Stunting 2023 di Jawa Barat melalui kolaborasi pentahelix bersama pihak eksternal seperti NI. Sejak tahun 2010 NI telah melakukan pendampingan program suplementasi gizi mikro, meliputi pemberian suplementasi vitamin a, zinc & oralit bagi balita diare, tablet tambah darah ibu hamil dan tablet tambah darah remaja puteri di Provinsi Jawa Barat. “Upaya tersebut merupakan optimalisasi dalam meNIngkatkan cakupan intervensi gizi spesifik yang dilakukan menuju jawa barat zero new stunting 2023,” kata Kadinkes Nina. Melalui program better investment for stunting alleviation (BISA), secara komprehensif NI juga melakukan pendampingan di 2 kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang untuk percepatan penurunan angka stunting. Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan oleh multifaktor dan membutuhkan penanganan multisektoral. Percepatan penurunan stunting melalui optimalisasi cakupan intervensi yang berbasis bukti terus dilakukan agar target penurunan menjadi 14% di tahun 2024 dapat tercapai. Intervensi yang dilakukan mencakup intervensi sensitif oleh lintas sektor dan intervensi spesifik yang dilaksanakan oleh sektor kesehatan sebagaimana tercantum di Dalam Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dalam 10 tahun terakhir, prevalensi stunting di Indonesia sudah mulai menunjukkan terjadinya penurunan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa antara tahun 2013-2019 telah terjadi penurunan sebesar 9,5% atau sekitar 1,6% per tahun. Selanjutnya hasil SSGI tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting Jawa Barat sebesar 24,5%. Rata – rata penurunan stunting dalam tiga tahun terakhir di jawa barat sebesar 1,35%. Namun demikian, apabila mengacu pada batasan WHO sebesar 20% yang dianggap bahwa stunting bukan lagi sebagai masalah kesehatan masyarakat, maka masih terjadi gap sebesar 4,5%, sedangkan untuk mencapai target RPJMD sebesar 19% dan rpjmn 2024 sebesar 14%, maka diperlukan upaya inovasi agar terjadi penurunan 3 – 3,5% per tahun di Jawa Barat. Di Provinsi Jawa Barat terdapat 4 Kabupaten/Kota dengan prevalensi tinggi yaitu Garut (35,2%), Cianjur (33,7%), Bandung (31,1%) dan Kota Cirebon (30,6%) Komitmen dalam percepatan penurunan stunting di jawa barat disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Musrenbang Jabar tahun 2022. “Untuk mencapai target penurunan stunting 14 persen, mari kita harus bekerja 3x lipat lebih keras, karena negara kita tidak akan menjadi negara adidaya jika stuntingnya masih tinggi. Tahun 2045, 70 persen penduduk akan diisi oleh anak muda