Ini 3 Indikator untuk menurunkan penularan TBC

Ilustrasi

Ilustrasi

BANDUNG, roemahmedia.com - Ketua Tim Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Jawa Barat M Yudi Koharudin mengemukakan untuk menurunkan atau menghilangkan penularan TBC ada tiga indikator sebagai tolok ukur. Pertama, penemuan kasus harus mencapai target sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak mengetahui jika mengidap TBC. Kedua, pengobatan harus dilakukan sampai tuntas sedikitnya selama enam bulan. "Indikator ketiga yaitu pemberian terapi pencegahan. Diberikan ke orang-orang yang punya kontak erat dengan pengidap TBC," katanya. Lebih lanjut Yudi katakan, pihaknya menargetkan penemuan kasus pada 2022 ini mencapai 90 persen. "Alhamdulillah sudah 92 persen," katanya. Namun, dia mengakui tingkat kesembuhan pengobatan TBC di Jawa Barat baru mencapai 73 persen. "Yang jadi masalah, target TPT masih sangat kecil. Masyarakat belum sadar pentingnya pengobatan (pencegahan) saat sudah kontak erat dengan pasien TBC. Tidak hanya keluarganya, petugas yang mengecek pasien pun harus dicek yang diobati," ujarnya. Kepala Labkesda Jawa Barat Ema Rahmawati mengaku siap melakukan pemeriksaan sampel TBC. Bahkan, Labkesda Jabar menjadi rujukan nasional pemeriksaan mikroskopis TBC. Tak hanya itu, Labkesda Jabar aktif memberi pelatihan dan pembinaan ke provinsi lain. Dia menyebutkan, dalam setahun pihaknya memeriksa 300.000 sampai 400.000 sampel TBC rutin dari Jawa Barat dan provinsi lain. "Lalu, ada 8.000 per tahun sampai TB resisten obat," katanya.