Dinas BMPR Jabar kerja "Ekstra" Berikan Kenyamanan Pengguna Jalan Liburan Nataru

Kepala Dinas BMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono saat jumpa pers, Jumat 16/12.

Kepala Dinas BMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono saat jumpa pers, Jumat 16/12.

BANDUNG, roemahmedia.com - Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat sejak pekan ini hingga Januari 2023 bekerja "ekstra" untuk memberikan kelancaran dan kenyamanan pengguna jalan menjelang hingga pasca liburan Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru) "Sudah dimulai sejak hari ini," ujar Kepala Dinas BMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono kepada awak media di Kantor Dinas BMPR Jabar, Bandung 17/12. Bambang memaparkan, hujan ekstrem yang menyebabkan rawan bencana longsor di sejumlah titik lokasi sepanjang jalan provinsi membuat Dinas BMPR Jabar siaga dan bekerja "ekstra" Sekitar 43 Posko Nataru didirikan tersebar di 27 jalur 114 ruas jalan provinsi yang berpotensi digunakan sebagai jalur Natal dan Tahun Baru. Juga disiagakan alat-alat berat di 22 posko yang setiap saat dapat digunakan untuk membantu memperlancar libur Nataru. “Titik-titik posko itu kita pilih, kepada tingkat resiko atau potensi terjadinya kemacetan atau kebencanaan yang kemudian dijadikan variabel. Pada beberapa spot juga ada yang memang kita siapkan alat-alat berat, di antaranya ada di Kab. Garut di Talegong, di wilayah Sukabumi di Palangpang Ciletuh, itu kita stand by kan,” ucap Bambang. Termasuk pula di184 ruas jalan untuk jalur wisata. antara lain menjelang libur Nataru BMPR Jabar akan menuntaskan penutupan lobang di jalan alternatif Nataru dan jalur wisata pada jalan provinsi di Jawa Barat. Menurut Bambang, berdasarkan hasil pantauan, per 14 Desember 2022 terdapat teridentifikasi 1.100 lubang, 739 lubang diantaranya di jalur alternatif Nataru. Sedangkan pada jalur wisata dengan 184 ruas jalan sebagian ada yang beririsan antara jalur alternatif untuk mudik Nataru dan jalur wisata, teridentifikasi 361 lubang. “Sehingga totalnya ada 1.100 lubang. Nah ini yang harus kita tuntaskan, dengan target 21 Desember ini sudah harus tidak berlubang,” katanya. “Efektivitas kerja kita harus tinggi, ditengah cuaca ekstrim saat ini. Jangan sampai pengguna jalan merasa tidak nyaman, ” sambungnya. Bambang menuturkan pihaknya memetakan jalur alternatif libur Nataru menjadi tiga zona, yakni lalu lintas utara, tengah dan selatan. Sedangkan potensi wisata dibagi menjadi 5 cluster. “Potensi wisata kita bagi 5 cluster yakni cluster Bopuncur, Sukabumi Raya, Bandung Raya, Jabar Selatan, dan Cluster Cirebon Raya,” tuturnya. Meski demikian ia menghimbau masyarakat agar tetap behati-hati, terutama saat melewati daerah rawan bencana. Seperti halnya di ruas jalan Talegong Cisewu hingga Rancabuaya Garut, jalur tersebut rawan bencana longsor, dan “Masyarakat, khususnya para pemudik, kami himbau tetap berhati-hati saat melewati daerah-daerah yang rawan bencana. Apalagi saat ini cuaca cukup ekstrim,” pungkasnya.