Dinkes Jabar Terus Akselerasi 7 Program Prioritas

Plt Kadinkes Jabar Nina Susana Dewi.

Plt Kadinkes Jabar Nina Susana Dewi.

BANDUNG, roemahmedia.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat menjadi garda terdepan dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir. Namun, tak hanya mengurusi Covid-19, Dinkes Jabar memiliki tujuh program prioritas yang hingga saat ini terus diakselerasi. Berikut tujuh program prioritas Dinkes Jabar: 1. Penuntasan Vaksinasi Provinsi Jawa Barat menjadi daerah dengan tingkat capaian vaksin tertinggi di Indonesia selama pandemi Covid-19. Hal itu tak lepas dari kontribusi Dinkes Jabar dalam mensosialisasikan pentingnya vaksinasi sebagai upaya mencapai kekebalan komunal. Berdasarkan Sumber : KPCPEN (pen-prod.udata.id) per Tanggal 01 Desember 2022 pukul 16.00 WIB, sasaran vaksinasi di Jabar sebanyak 42.610.134 jiwa, adapun dosis pertama sudah mencapai 86,12 persen, dosis kedua 76,22 persen, dosis ketiga (booster pertama) 46,82 persen, dan dosis keempat (booster kedua) 59,61 persen. 2. Layad Rawat Layad Rawat adalah pelayanan kesehatan dasar yang diberikan kepada masyarakat yang kesulitan dalam menjangkau fasilitas kesehatan terutama untuk kondisi gawat darurat. Hanya dengan melakukan pelaporan dan panggilan darurat melalui telepon (Hotline) 119, petugas akan langsung mendatangi rumah masyarakat untuk membantu perawatan dan proses rujukan bila diperlukan. Jumlah PSC yang tersedia, terkelola, dan terintegrasi dengan Rumah Sakit dalam satu sistem penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), tersebar di 27 Dinas Kesehatan kab/kota. 3. Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa) Puspa merupakan program dimana Dinkes Jabar merekrut 500 tenaga kesehatan (300 orang tenaga baru, terbuka untuk publik dan penguatan 200 tenaga eksisting di Puskesmas yang ditunjuk) sebagai Field Officer yang akan ditugaskan di 100 puskesmas di 12 kota/kabupaten di Jawa Barat. Selama pandemi, Puspa bertujuan menguatkan upaya deteksi, lacak kasus, edukasi publik terkait 3M, menyiapkan vaksinasi Covid-19 hingga memastikan peningkatan layanan kesehatan esensial seperti Hipertensi, Diabetes dan Kesehatan Jiwa di Jawa Barat. Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dr. Nina Susana Dewi mengatakan program Puspa bertujuan memberi penguatan terhadap puskesmas dalam melaksanakan adaptasi pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisi terkini pandemi Covid-19 dan memperkuat upaya deteksi kasus, pelacakan, isolasi, edukasi publik terkait 3M, menyiapkan vaksinasi hingga pemenuhan layanan esensial. “Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan surveilans tenaga kesehatan di puskesmas dalam melakukan penyelidikan, pengujian dan pengelolaan kasus Covid-19 sesuai dengan standar pemerintah, meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan di puskesmas dalam melakukan modifikasi layanan vaksinasi Covid-19," ujar Nina. 4. Pembangunan dan Revitalisasi Rumah Sakit Tak hanya soal penguatan pelayanan kesehatan, Dinkes Jabar juga terus meningkatkan sektor infrastruktur dengan membangun dan merevitalisasi rumah sakit. Pembangunan dan revitalisasi rumah sakit meliputi pembangunan rumah sakit, merevitalisasi rumah sakit yang kurang layak, dan melakukan revitalisasi rumah sakit minimal menjadi tipe B. Sampai saat ini, 6 Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sudah memenuhi standar minimal sarana dan prasarana yang telah ditetapkan. 5. Mobile Puskesmas (MPUS) MPUS merupakan model pelayanan kesehatan yang efisien dan inovatif. Pelayanan diberikan dengan mengirimkan dokter dan tenaga kesehatan ke daerah-daerah yang sulit terjangkau menggunakan kendaraan khusus yang terhubung dengan telemedicine. Sampai saat ini terdapat 1 unit MPUS yang beroperasi. 6. Jabar Zero Stunting Dinkes Jabar terus berupaya menekan angka penurunan stunting. Rata-rata penurunan kasus stunting di Jawa Barat dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah 1,35 persen per tahun. Pada tahun 2021, prevalensi stunting di Jawa Barat sebesar 24,5 persen. Upaya yang dilakukan antara lain melalui intervensi spesifik diantaranya penanggulangan masalah gizi buruk/ stunting, pemberian tablet Fe untuk ibu hamil dan remaja putri, dana jampersal, pemenuhan obat essensial, akreditasi puskesmas/Rumah Sakit, PIS PK, dan Germas di Kab/Kota. Tak hanya mengurusi Covid-19, Dinkes Jabar memiliki tujuh program prioritas yang hingga saat ini terus diakselerasi. Tak hanya mengurusi Covid-19, Dinkes Jabar memiliki tujuh program prioritas yang hingga saat ini terus diakselerasi. /Dok. Dinkes Jawa Barat 7. Jaminan kesehatan masyarakat miskin yang terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tak hanya pelayanan kesehatan dan infrastruktur, Dinkes Jabar juga memprioritaskan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Dinkes Jabar membantu subsidi pembayaran premi jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin berupa Bantuan Iuran Daerah Provinsi dan mengalokasikan anggaran pelayanan kesehatan SKTM pada rumah sakit milik Provinsi Jawa Barat. Sampai bulan September, sebanyak 88,37 persen atau 42.983.098 juta penduduk Jabar, telah mendapatkan jaminan kesehatan menuju universal health coverage (UHC).***