Pemulihan Ekonomi Jawa Barat dan Penanganan COVID-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan paparan keberhasilan Jabar dalam Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung AA Maramis kantor Kementerian Keuangan, Jakarta , Kamis (26/1/2023).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan paparan keberhasilan Jabar dalam Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung AA Maramis kantor Kementerian Keuangan, Jakarta , Kamis (26/1/2023).

JAKARTA, roemahmedia.com - Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengapresiasi penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi di Jawa Barat. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun diundang dalam Rakornas Transisi dari COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk memaparkan kunci sukses menangani pandemi dan membangkitkan kembali ekonomi yang sempat terpuruk. Rakornas dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Gedung AA Maramis kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/1/2023). “Tadi (Jabar) dikasih panggung oleh KPCPEN sebagai provinsi yang ekonominya melesat, COVID-19 membaik, dan kematiannya juga rendah,” ujar Ridwan Kamil ditemui usai Rakornas. Kang Emil sapaan akrabnya mengungkap dua kunci sukses dalam pengendalian COVID-19, yaitu selalu melakukan inisiatif dan satu komando dengan pusat pemerintah. “Kiat sukses mengatasi COVID-19 di Jabar, pertama kita banyak berinisiatif, dan kedua, kita satu komando dengan pusat,” ucapnya. Jabar yang berpenduduk hampir 50 jiwa disebutnya sebagai wilayah yang paling rawan penularan COVID-19. Namun berkat sejumlah upaya dan didukung partisipasi warga, Jabar berhasil menyuntikkan vaksin sebanyak 80 juta dosis. Dengan begitu imunitas warga Jabar pun terbangun dengan baik. “Jabar itu yang paling rawan karena penduduknya 50 juta, tapi alhamdulillah berhasil menyuntikkan vaksin 80 juta dosis, tingkat kematian juga relatif lebih rendah dengan penduduk sebesar ini,” ujar Kang Emil. Realisasi investasi tertinggi Kemudian dari sisi pemulihan ekonomi, Jabar terbilang relatif melesat. Bahkan saat pandemi dan resesi sekalipun investasi ke Jabar masih tetap tinggi. Tercatat tahun 2022 nilai investasi ke Jabar sekitar Rp174 triliun. “Berita bagus, (realisasi) investasi tertinggi Rp174 triliun, padahal lagi resesi dan pandemi. Kemudian pertumbuhan ekonomi di atas nasional, inflasi juga terjaga,” tutur Kang Emil. Menanggapi Arahan Presiden Joko Widodo di masa transisi sekarang, Kang Emil meminta masyarakat Jabar untuk menjalankan aktivitas secara normal pasca dicabutnya aturan PPKM. Namun masyarakat harus tetap menjaga diri, bila ada gejala seperti COVID-19 diminta untuk memeriksanya atau melakukan isolasi mandiri. “Kuncinya karena semua sudah divaksin dan punya imunitas, maka hidup normal saja, tapi tahu diri, kalau merasa batuk, demam, periksa flu. Kalau itu COVID-19 tinggal isolasi mandiri saja, khususnya terhadap kebijakan yang menyangkut perekonomian harus dilakukan secara hati-hati. “Setelah PPKM dicabut sekarang adalah masa transisi dan kita harus tetap waspada dalam memutuskan kebijakan, utamanya yang menyangkut ekonomi,” kata Presiden.