Raden Tedi Minta Pemprov Jabar Bina Petani Nenas Subang Kembangkan serat Daun Nenas

Adikarya Parlemen

Anggota DPRD Jabar dari fraksi PAN Jabar Raden Tedi saat melaksanakan reses . Aula Desa Sukaerti, Kec Salak, Kab Subang Kamis 15 Januari 2023.

Anggota DPRD Jabar dari fraksi PAN Jabar Raden Tedi saat melaksanakan reses . Aula Desa Sukaerti, Kec Salak, Kab Subang Kamis 15 Januari 2023.

BANDUNG, roemahmedia.com - Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemerintah Kab. Subang diminta untuk membina petani nenas di Subang untuk pengolahan serat daun nenas diubah menjadi bahan baku tekstil. Pembinaan berupa pelatihan harus dilakukan dari produksi hingga pemasarannya. Demikian dikemukakan Anggota DPRD Jabar Dapil XI (Subang, Majalengka, Sumedang) dari PAN Jabar Raden Tedi ST., saat dimintai tanggapannya mengenai adanya diversifikasi usaha yang dilakukan sejumlah petani nenas di Subang yang telah melakukan pengolahan serat daun nenas. Olahan serat atau benang dari daun nenas ini ternyata bisa menjadi bahan baku tekstil dan telah diekspor. "Usaha pengolahan serat daun nanas menjadi bahan tekstil menjadi penghasilan yang potensial bagi petani selain dari hasil jual nenas apalagi bisa diekspor ke luar negeri," tutur Raden Tedi kepada media belum lama ini. Selain telah menembus berbagai daerah di Indonesia, hasil olahan serat daun nanas tersebut telah diekspor ke Jepang, Singapura, Malaysia, dan Jerman. Sedangkan untuk pasar dalam negeri serat nenas ini dibuat menjadi kerajinan tangan, seperti kain, rompi, tas, dan lampu hias. Namun, permintaan pasar lokal maupun ekspor terkendala tidak adanya pasar yang tetap dan rutin memesan serat daun nenas tersebut. "Kendala pasar tetap ini tentunya menjadi tupoksi dinas Indag untuk membantu para pelaku usaha," jelas Raden Tedi. Menurut Raden Tedi, para petani atau pelaku usaha serat daun nenas ini kewalahan pesanan . Pasalnya dalam setiap bulan permintaan pasar sebanyak 1 ton . Sedangkan kapasitas petani hanya mampu memproduksi 200-300 kilogram dalam satu bulannya. Kapasitas produksi tidak bisa memenuhi pesanan karena mesin masih terbatas. Bahan baku dari 1 hektar lahan pertanian nenas bisa menghasilkan 10-15 ton serat daun nenas, sedangkan di Subang ada 3.000 hektar lahan pertanian buah nenas. "Hasil olahan serat daun nenas potensial dikembangkan dan harus menjadi perhatian Pemprov Jabar dan Pemkab Subang," pungkas Raden Tedi.