"PENTING direnungi dan dipersepsikan kembali dengan tumaninah dan hati yang suci. Tentang Ramadhan". Demikian diungkapkan Anggota Fraksi PKS DPRD Jabar Dapil Kota Bandung dan Cimahi, Hj. Siti Muntamah, Kamis (23/3).
Tentang Bulan suci Ramadhan, ungkap Siti Muntamah, apa gerangan keistmewaanya dan bagaimana pula kita mengistimewakan amalan untuk menempuh 29 hari perjalanan di bulan tersebut.
Sebagai manusia terbaik, sebagai mukmin pilihan, menghadapi Ramadhan tentu saja disambut secara paripurna melalui kesiapan ruh, jasad dan akal. Atau dengan menggunakan istilah pendidikan, bagaimana bulan Ramadhan disiapkan dengan bekal penguasaan kognitif, afektif dan psikomotor.
Artinya, secara kognitif kita tahu dan paham tentang aturan dasar dan pernik fikihnya. Kapan harus sahur, kapan harus buka, apa saja yang terkategori batal, dan seterusnya.
Secara afektif, kita sepenuh sadar meyakini bahwa hadirnya bulan suci adalah jamuan Allah untuk kita menghamba dengan senikmat-nikmatnya.
Sadar bahwa Ramadhan adalah perjalanan untuk menghadirkan inner beauty (baca: kesalehan, energi positif, kestabilan emosi). Pun secara psikomotor, bagaimana Ramadhan adalah refleksi atas nilai, kebiasaan, keluhungan, kecakapan dan penguasaan.
Sehingga tiada lagi keluhan atasnya tersebab kita telah menguasainya secara jiwa dan raga. Dalam kata lain, kita telah menguasainya, baik secara teori maupun dinamika di lapangan.
Itulah keindahan jamuan Allah Swt. Ramadhan bulan yang suci, yang melimpah di dalamnya filosofi kehidupan.
Sebagaimana Khalifah pertama kita Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki sebuah quote; "Barang siapa yang memasuki kubur tanpa membawa bekal yaitu berupa amal shalih maka keadaannya seperti orang yang menyeberangi lautan tanpa menggunakan perahu".
Menurut Siti, dengan Bulan Ramadhan, cukupkah kita hanya dengan memenuhi regulasinya saja dari sahur hingga berbuka? Cukupkah dengan hanya menahan makan dan minum?
Tentu tidak demikian, karena Ramadhan menantang kita untuk memenuhi lumbung. Lumbung amal, lumbung emosi positif, lumbung keilmuan. Termasuk memantik kreativitas kita untuk menyiapkan dan menentukan tema.
Tema apakah yang kita usung untuk Ramadhan terbaik kita di tahun ini? Sangat terbuka lebar untuk berkreasi menentukannya, yang seklaigus terkoneksi dengan ekspektasi dan afirmasi kita.
Ibu-ibu hebat yang dirahmati Allah. Mari bergegas menuju Ramadhan yang tinggal berapa kali 24 jam saja.
Mari hidupkan bulan ini dengan sinergi dan berbakti. Sinergi di antara masyarakat terkecil kita (keluarga), di antara tetangga, teman kerja, kolega, dan seterusnya.
Sebagaimana filosofi masyarakat Sunda. “paheuyeuk-heuyeuk” alias bahu membahu. Dengan sinergi, mengalir mata air keikhlasan, keterbukaan, saling menjaga dan saling menyokong kebaikan yang kita perjuangkan.
Selanjutnya, jelas Siti melalui berbakti. Bagaimana kita ditempa untuk menghadirkan amal terbaik. Untuk apa? Untuk keberdayaan kita sebagai makhluk sempurna di antara makhluk lainnya. Untuk menegaskan kita sebagai mukmin yang kuat. (Adv)
News
Ungkapan Siti Muntamah (PKS) tentang Makna Penting Bulan Suci Ramadhan
902023-03-23 22:25:112 Mins read0 CommentAnggota Fraksi PKS DPRD Jabar Dapil Kota Bandung dan Cimahi, Hj. Siti Muntamah.
Baca Juga
ragam
Sekda Jabar Herman "Ngaprak" di Tengah Bau Sampah menyengat TPA Sarimukti
yoga712024-10-04 19:08:052 Mins read ragam
Bambang Tirtoyuliono Dapat Penghargaan dari Mendagri & Tempo Media Grup
yoga712024-08-31 06:30:082 Mins read ragam
Atalia Nyatakan tidak Akan Maju Pilgub Jabar dan Pilwakot Bandung
yoga712024-08-20 12:46:362 Mins read ragam
Peringatan HUT Kemerdekaan RI ala Dinas SDA Jabar, Bagi-bagi Bendera merah putih
yoga712024-08-13 21:15:382 Mins read ragam
AMPI se-Jabar Dukung Ahmad Hidayat Jadi Cawagub Jabar, Sosok Muda yang ideal dampingi Dedi Mulyadi
yoga712024-08-10 17:03:002 Mins read ragam