Investasi Rendah Risiko Saat Resesi

Foto: CNBC

Foto: CNBC

Roemahmedia.com I BANDUNG   Ekonomi lagi susah, mau investasi cari yang aman-aman saja. Pilih produk investasi yang minim risiko, agar kalaupun rugi, enggak buntung-buntung amat. Ada resesi, bukan berarti kamu menghindari investasi. Kegiatan penanaman modal ini justru dapat mengamankan atau menyelamatkan uang maupun aset berhargamu. Bahkan kalau untung, bisa menggandakan uangmu. Akan tetapi, namanya investasi pasti ada risikonya. Mau tinggi atau rendah, tetap saja risiko. Harus dipahami semua investor dan dikelola secara tepat agar dapat investasi secara maksimal. Melansir Kompas.com, Buat kamu yang masih pemula, atau tipenya main aman, coba investasi pada 10 produk ini. Investasi rendah risiko, tetapi tetap menguntungkan. Apa saja itu? Berikut ulasannya, dikutip dari Cermati.com. 1. Deposito Investasi pada produk deposito, risikonya minim karena simpanan uang di deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai maksimal Rp2 miliar. Jadi sebetulnya, uang kamu tetap aman meski bank dilikuidasi. Selain itu, deposito tidak mengikuti pergerakan pasar, sehingga risiko lagi-lagi terbilang rendah. Bank biasanya sudah menetapkan besaran bunga deposito yang disesuaikan dengan tenor dan nilai deposito. Umumnya berkisar 4-7%. Bunga deposito umumnya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Tenor deposito biasanya 1-24 bulan. Penarikan dananya tidak bisa dilakukan kapan saja, seperti tabungan. Sedangkan setoran deposito minimal mulai dari Rp 1 juta sampai 10 juta. 2. Reksa dana Investasi ini cocok buat milenial, atau pemula yang baru nyemplung investasi. Adalah reksadana. Produk investasi aman karena rendah risiko, tapi menguntungkan. Jika uangmu diinvestasikan ke reksadana dalam jangka panjang, hasilnya bisa buat DP rumah, modal nikah, sampai dana pensiun. Modal investasi reksadana pun terbilang murah. Kini bisa dimulai dari modal Rp 10 ribu. Selain itu, investasi di produk ini juga bebas Pajak Penghasilan (PPh). 3. Tabungan berjangka Modelnya mirip tabungan, tapi berjangka karena ada tenor penarikannya. Artinya tidak bisa ditarik kapan saja dananya, seperti tabungan pada umumnya. Tabungan berjangka sangat pas dipilih buat kamu yang ingin mempersiapkan biaya pendidikan, biaya lahiran, DP rumah, dan lainnya. Menaruh duit di tabungan berjangka minim risiko karena dijamin LPS. Sebanding dengan return atau bunga yang didapat nasabah juga kecil. Tapi setidaknya tabungan berjangka dapat membantumu disiplin menyisihkan uang setiap bulan. 4. Properti Investasi properti sih tidak perlu diragukan lagi untungnya. Setiap tahun, harga properti seperti rumah dan tanah selalu naik. Tidak pernah turun. Risikonya pun paling kalau lagi apes dapat developer atau pengembang bodong. Atau penipuan sertifikat. Sedangkan untuk modal, investasi properti sangat mahal. Butuh modal ratusan juta sampai miliaran rupiah, tergantung luas rumah dan tanah. Tapi dari investasi rumah, kamu bisa jual dengan harga lebih mahal ke depannya. Pas juga buat dibikin kos-kosan, kontrakan. Sementara investasi tanah, sekarang ini bisa disewakan untuk lahan parkir. Hasilnya sangat menggiurkan. Baca Juga: Cara Buka Rekening Saham Online: BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Panin Sekuritas, dan IPOTGO 5. Emas Emas merupakan salah satu ladang investasi favorit banyak orang karena dianggap paling aman (safe haven). Nilainya relatif stabil, bahkan cenderung meningkat setiap tahun. Return-nya mencapai 10-12 persen per tahun dan dapat maksimal kamu rasakan bila investasi emas dalam jangka panjang. Selain itu, emas mudah dijual lagi saat butuh dana mendesak. Modal investasi emas saat ini sangat murah. Contohnya investasi emas online, di mana hanya butuh modal mulai dari 100 perak saja. 6. P2P lending Investasi di fintech peer to peer (P2P) lending juga punya risiko. Tapi risiko itu dapat diminimalisir oleh perusahaan fintech lending. Perusahaan akan melakukan seleksi ketat terhadap calon peminjam, agar tidak terjadi gagal bayar atau kredit macet yang dapat merugikan investor. Dengan demikian, investor atau pemberi pinjaman punya risiko yang minim terhadap investasi ini. Apalagi jika melakukan investasi fintech p2p lending legal dan terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tak perlu khawatir terjerat kasus investasi bodong. Karena semua proses fintech lending legal pasti diawasi oleh OJK. Jadi gak takut buntung deh. 7. Surat utang negara (SUN) Mau investasi yang paling aman? Coba beli surat utang negara (SUN). Instrumen investasi ini biasanya dijual pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan. Disebarkan melalui agen-agen penjual, seperti perbankan, perusahaan sekuritas, dan fintech. Jenis SUN macam-macam, ada Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (Sukri), Savings Bond Ritel (SBR), dan lainnya. Investasi pada SUN sangat aman karena pembayaran kupon dan pokok dijamin oleh negara. Jadi tidak ada risiko gagal bayar. Investor akan memperoleh kupon atau bunga yang dibayarkan setiap bulan sampai jatuh tempo. Besaran kupon tersebut biasanya lebih tinggi dari bunga deposito. 8. Barang antik Selain untuk menyalurkan hobi atau koleksi, barang antik juga bisa jadi investasi. Risikonya bisa dikatakan rendah selama kamu bisa merawat barang antik tersebut dengan baik agar meminimalisir biaya perawatannya. Barang antik tersebut dapat dijual dengan cara dilelang, sehingga mendapatkan penawaran harga terbaik. Kamu pun bisa untung berkali-kali lipat, apalagi kalau barang itu unik dan langka. Apa pilihan investasimu? Setelah disebutkan deretan produk investasi di atas, yang mana pilihanmu? Apa pun keputusanmu dalam memilih instrumen investasi, sebaiknya dipikirkan lebih dulu sebelumnya. Pastikan kamu mengenali dan memahami produk investasi yang akan dipilih, cari tahu untung ruginya, serta bagaimana cara mengelola risikonya dengan tepat. Jadikan investasi sebagai cara untuk menyelamatkan uangmu di kala resesi.