BANDUNG, roemahmedia.com - Sosok pejabat ini diakui sebagai perintis pembangunan di Cikadu Kab. Cianjur hingga hasilnya sekarang bisa dinikmati warga daerah setempat.
Betapa tidak, menurut penuturan salahseorang tokoh masyarakat Cikadu yang juga mantan Camat Cikadu, Wodi Efyana, sosok pejabat ini sejak ditempatkan bertugas di Kec. Cikadu pada tahun 2012-2017 tanpa pantang menyerah bekerja keras mengajak semua lapisan masyarakat Cikadu untuk bahu membahu membangun daerah.
Adalah, M Ruslan U Esfa yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhor) Provinsi Jabar.
“Beliaulah yang sangat berjasa terhadap pembangunan di Kec. Cikadu,” ujar Wodi Efyana, yang kebetulan sempat berbincang-bincang dengan roemahmedia.com di ruang tamu Kepala Distanhor Jabar, Bandung pada awal Januari 2021 lalu.
Manyan sendiri diundang dalam rangka persiapan launching 1.000 Petani Milenial Jawa Barat. Rencananya, salahsatu desa di Kec. Cikadu akan menjadi salahsatu tempat launching program Gubernur Jabar Ridwan Kamil tersebut.
Wodi menuturkan, kondisi Cikadu saat itu memang sangat memprihatinkan. Salahsatunya, untuk menempuh perjalanan ke Bandung harus memakan waktu sampai 8 jam. Ketika itu, tak ada akses jalan yang memadai, hanyalah jalan berlumpur yang harus ditempuh dengan susah payah.
“Saya ingat betul, melihat kondisi akses transportasi menyedihkan inilah, Bang Ruslan walau baru beberapa hari menginjakkan kakinya di Cikadu langsung menyampaikan informasi dan meminta bantuan ke Dinas Bina Marga Provinsi Jabar untuk membangun jalan,” jelas Wodi Efyana.
“Alhamdulillah sejak itu, pembangunan jalan yang menghubungkan Cikadu dengan Ciwide Kab. Bandung diproses, dan sejak tahun 2017 sepanjang 25 km jalan sudah mulus dihotmix,” ujar Manyan.
Kini sebagian besar warga di Kecamatan Cikadu yang selama ini, kesulitan untuk membawa hasil bumi ke Bandung atau Cianjur, tidak lagi membutuhkan waktu lama untuk sampai, serta biaya operasional yang bisa dipangkas hingga ratusan ribu rupiah.
Terbukanya akses jalan membuat waktu pengiriman aneka komoditas pertanian dari Cikadu ke pasar di Ciwidey, Kabupaten Bandung menjadi tata-rata hanya 2 jam. Dari semula harus menempuh sekitar 8 jam melingkar menggunakan jalur Sindangbarang.
Harga jual komoditas pertanian asal Cikadu menjadi lebih baik karena para pedagang pembeli mampu lebih mudah menuju lokasi hasil panen sehingga mengirit biaya pengiriman.
Sebelumnya hasil bumi yang dijual ke Bandung, hanya cukup mengembalikan modal karena keuntungan habis untuk ongkos transportasi.
Tak hanya itu, menurut Wodi Efyana, Ruslan setiap hari berkeliling kawasan Cikadu untuk melihat kondisi wargamya, infrastruktur serta potensi ekonomi.
Selama berkeliling, Ruslan juga sering memberikan sumbangan kepada warga tak mampu. Juga melakukan kegiatan bakti sosial, dengan mengajak warga yang mampu maupun rekan-rekan pejabat di Pemprov Jabar.
Tak hanya itu, Cikadu sering diusulkan untuk menjadi daerah program-program sosial dan pembangunan dari Dinas-dinas terkait di Provinsi Jabar.
Kiprah Bang Ruslan ini membuahkan hasil, di antaranya, jalan sepanjang 25 sudah dihotmix oleh Dinas Bina Marga Jabar, pembangunan jembatan, rehab 18 rumah tidak layak huni dari Dinas Sosial Jabar, serta bakti sosial untu bangun MCK, mesjid, rehab rumah guru honer dll.,” jelas Wodi Efyana.
Keterangan foto: Kegiatan M. Ruslan U Esfa di kawasan Cikadu. Searah jarum jam, Ruslan saat mendampingi kunjungan kerja Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum ke Kec. Cikadu. Bersama tokoh masyarakat setempat meninjau lokasi salahsatu desa di Cikadu. Bakti sosial rehab rumah guru honorer di Cikadu. Petani diberikan bimtek penggunaan handtraktor.
Untuk sektor pertanian, lanjut Wodi Efyana, atas prakarsa Ruslan, para petani Cikadu membangun pengembangan agrobinis terpadu. Ketika itu, diakui Manyan saat masih menjabat Camat Cikadu, usaha pertanian terpadu yang diusahakan di Cikadu banyak komoditasnya yang memerlukan bimbingan teknis.
Baik pembudidayaan., kelembagaan, pengembangan pasar, produksi olahan, administrasi usaha pertanian, pemindaian dll sampai aspek pembinaan sosial dan ekonomi karena potensinya sangat besar sebagai kekuatan ekonomi masarakat setempat.
“Saat itu Bang Ruslan beserta jajarannya getol memberikan bimtek usaha pertanian bagi petani Cikadu, bahkan sekarang ini masih memberikan bimtek dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar,” ujarnya.
Langkah yang sangat terasa manfaatnya oleh warga Cikadu adalah dimulainya pembentukan kelompok tani dan koperas tani.
Dengan koperasi ini para petani tidak lagi terjerat tengkulak yang selalu menekan harga, kini para petani dengan koperasi bisa menjual hasil pertanian langsung ke pasar dengan harga memadai.
Menurut Wodi Efyana, komoditas usaha pertanian terpadu di Cikadu yaitu sereh wangi, gula aren, kopi, jeruk, cengkih, kayu-kayuan, peternakan, kapolaga, sapu tamiang, dll. “Untuk gula aren ini produksinya sekitar 70 ton per Minggu,” ujarnya
Selain sudah ditunjang sejumlah sarana pendidikan dan ibadah, kini di Cikadu juga telah ada bank bjb.
Sekarang ini, Cikadu, Kabupaten Cianjur bersiap dijadikan salah satu lokasi, launchingnprogram 1.000 Petani Milenial. Cikadu juga direncankan menjadi sentra produksi jagung Jawa Barat, untuk mendukung ketahanan dan peningkatan produksi pangan.
Ket. foto: Sekdis TPH Jabar Ruslan mendampingi Kepala Dinas TPH Jabar Dadan dalam kunjungan kerja ke Kec. Cikadu Kec. Cianjur, Sabtu (9/1/2021)
Pada musim hujan akhir tahun 2020 dan awal 2021, sejumlah areal tanah milik Pemprov Jawa Barat di Kecamatan Cikadu, akan ditanami jagung. Produksi jagung di Kecamatan Cikadu tersebut bekerjasama badan usaha milik daerah (BUMD) PT AgroJabar.
Pembudidayaan jagung cukup besar dilakukan pada lahan milik Pemprov Jawa Barat di Cikadu. Disebutkan, di Kecamatan Cikadu, Pemprov Jawa Barat memiliki lahan seluas ratusan hektare yang dahulunya eks Perkebunan Koleberes.
Sementara itu, saat dikonfirmasi roemahmedia.com di ruangannya, Sekertaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Jabar, M. Ruslan U Esfa sebelumnya mengelak untuk menuturkan kiprahnya merintis pembangunan di Cikadu Kab. Cianjur.
Namun saat didesak, akhirnya Bang Ruslan (panggilan akrab) mau angkat bicara walaupun singkat.
“Saya awal tugas di Cikadu pada tahun 2012-2015 sebagai Sekretaris Balai Pengembangan Agrobisnis Cikadu, lalu tahun 2015-2017 menjadi Kepala Balai Pengembangan Pertanian Terpadu, dan menjadi Kepala Balai Pengembangan Agro Teknologi pada 2017-2018,” ungkap Ruslan.
“Oleh karena itu, hingga sekarang ‘separuh badan’ saya ada di Cikadu,” ujar Ruslan.
“Terima kasih kepada Pk Manyan dan warga Cikadu atas penerimaan Saya dan kerjasamanya selama ini, semoga sumbangsih tenaga, pikiran dan materi dapat bermanfaat bagi semua warga Cikadu,” ujarnya.***
Gedung Sate
Sosok Pejabat Ini Diakui Sebagai Perintis Bangun Cikadu Jadi Maju
842021-01-11 11:53:102 Mins read0 CommentJalan Cikadu dulu (2015) dan kini telah mulus dihotmix. .***( Foto: Dok. Pribadi)
Baca Juga
ragam
Sekda Jabar Herman "Ngaprak" di Tengah Bau Sampah menyengat TPA Sarimukti
yoga712024-10-04 19:08:052 Mins read ragam
Bambang Tirtoyuliono Dapat Penghargaan dari Mendagri & Tempo Media Grup
yoga712024-08-31 06:30:082 Mins read ragam
Atalia Nyatakan tidak Akan Maju Pilgub Jabar dan Pilwakot Bandung
yoga712024-08-20 12:46:362 Mins read ragam
Peringatan HUT Kemerdekaan RI ala Dinas SDA Jabar, Bagi-bagi Bendera merah putih
yoga712024-08-13 21:15:382 Mins read ragam
AMPI se-Jabar Dukung Ahmad Hidayat Jadi Cawagub Jabar, Sosok Muda yang ideal dampingi Dedi Mulyadi
yoga712024-08-10 17:03:002 Mins read ragam