Ada Investasi Potensial di Jabar Lewat Desa Devisa-Sadewa

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bambang Tirto Yuliono  menggelar acara

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bambang Tirto Yuliono menggelar acara

BANDUNG, roemahmedia.com - Ada peluang investasi yang potensial di Jabar. Namun bukan di perkotaan melainkan di pedesaan. Seabreg sektor investasi bisa dipilih. Seperti sektor wisata, pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, energi serta jasa industri.  Hal ini terungkap saat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bambang Tirto Yuliono  menggelar acara "Ngariung Bareng Jeung Wartawan (Ngabejaan) Desa” di halaman Kantor Dinas PMD Jabar, di Bandung, Jumat (5/3). Dikemukakan oleh Bambang, guna memetakan potensi desa di Jawa Barat, pihaknya telah melakukan  identifikasi desa dan hasilnya terbagi menjadi  tujuh tipologi desa. Yakni desa yang memiliki potensi di sektir pertanian berjumlah 3.250 desa. Lalu desa pesisir pantai berjumlah 229, desa sekitar hutan ada 1.355.  Desa yang ada di sekitar dan di dalam perkebunan mencapai 155 desa, sektor wisata ada 215 desa. Lalu, sektor jasa industri ada 335 desa dan sektor perikanan darat ada 1.052 desa. Khusus untuk menggaet investor, Dinas PMD Jabar sudah punya program Sadewa (Pusat Digitalisasi dan Energi Warga) dan desa devisa yaitu desa yang memiliki produk atau komoditi pasar ekspor. “Kami sudah membuat skemanya jika ada yang berminat investasi di desa,” ujar Bambang.  "Kita juga wanti-wanti bahwa desa itu bukan sebagai objek. Siapapun yang berinvestasi , desa ini harus sebagai mitra," ujarnya. Bambang juga sudah menyiapkan lembaga usaha yang siap maju bermitra dengan investor, yaitu Badan Usaha Milik Desa atau dikenal sebutan BUMDes. “Dari 5.322 Desa yang ada di Jabar, kini sudah ada sebanyak  4.921 BUMDes,” jelasnya. Salahsatu yang sedang dikembangkan adalah membantu BUMDes menjalankan usaha SPBU mini. Usaha ini dipilih karena berpotensi untung besar dan memberi jaminan keamanan terhindar dari insiden kebakaran karena standard keamanan yang tinggi.  Di sisi lain, di pelosok pedesaan itu banyak pengguna motor. Namun, banyak yang tidak terjangkau atau berjarak jauh dari SPBU Pertamina, sehingga dengan hadirnya SPBU mini, kebutuhan bensin bisa terpenuhi dengan harga standar. “Skema investasinya sudah disiapkan dan tentunya terpenting BUM-Des tidak dirugikan," ujarnya. Selain Desa Devisa dan Sadewa, Dinas PMD Jabar sudah menggulirkan program Sakola Bisnis Desa (Sabisa), Sekolah Tata Ruang, Pendamping Posyandu Juara (PPJ), Infrastruktur Desa, Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara), Patriot Desa, Dashboard Desa Juara, dan Akademi Desa Juara (Aksara). Bambang menekankan bahwa desa menjadi tumpuan Pemprov Jabar. Pasalnya, mayoritas penduduk Jabar dan wilayahnya berada di desa.  “Dari jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa, 36,1 juta jiwa berada di desa. Dengan luas wilayah di Jabar 3,7 juta hektare, mayoritas di desa juga," ujarnya. Dengan kondisi itu, pihaknya memiliki strategi untuk memaksimalkan potensi yang ada. "Kita punya tiga strategi. Bagaimana menghadirkan gerakan membangun desa. Lalu dengan program one village one company. Lalu optimalisasi pemanfaatan desa digital," ujarnya. Nantinya, Dinas PMD Jabar akan berkolaborasi dengan berbagai pihak. "Kita kolaboratif. Dalam RPPJMD diatur, siapa berbuat apa. Kami mengoordinasikan semua program kegiatan yang dilaksanakan dengan berbagai macam stakeholder atau level pemerintahan," jelasnya.***(Rizki)