Komisi II DPRD Jabar Kawal Eksistensi Teh Jabar

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yuningsih (tengah), saat menghadiri Pelepasan Ekspor Teh ke Uni Emirat Arab di Gedung Pakuan Kota Bandung, Jumat (26/03/2021).

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yuningsih (tengah), saat menghadiri Pelepasan Ekspor Teh ke Uni Emirat Arab di Gedung Pakuan Kota Bandung, Jumat (26/03/2021).

BANDUNG roemahmedia.com - Komisi II DPRD Jabar akan terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengawal eksistensi teh Jawa Barat.  "Kami komisi dua akan terus mengawal tidak hanya pengawalan di kualitas, tapi juga mungkin fasilitasi permodalan yang ditujukan kepada petani. Karena hakikatnya eksekutor untuk melakukan fasilitsi terdapat di dinas terkait tetapi kebijakan ada di Komisi II,” ujar Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yuningsih, usai menghadiri Pelepasan Ekspor Teh ke Uni Emirat Arab di Gedung Pakuan Kota Bandung, Jumat (26/03/2021).  Sebelumnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil melepas 20 ton teh Jabar untuk diekspor ke Uni Emirat Arab dengan nilai Rp 614 juta di halaman Gedung Pakuan Bandung, Jumat (26/3/2021).  Sejauh ini ekspor produk pertanian dan perkebunan Jabar masih yang tertinggi di Indonesia. Khusus produk teh, kontribusi Jabar terhadap total produksi teh nasional sebesar 69,15 persen, disusul Jawa Tengah (9,06%), Sumatera Utara (6,20%), Sumatera Barat (5,70%) dan Jambi sebesar (2,59%). Di sisi lain, Yuningsih mengemukakan, guna meningkatkan kuantitas ekspor komuditas teh Jawa Barat, Pemprov Jabar harus miliki kajian mendalam terkait perluasan area wilayah penghasil teh. Saat ini, wilayah penghasil teh masih didominasi dari wilayah Jawa Barat Selatan.  “Jawa Barat terdiri dari wilayah utara dan selatan, sedangkan perkebunan teh banyak tersebar di wilayah selatan, semoga kedepannya ada kajian untuk memperluas perkebunan teh sehingga tidak hanya di wilayah selatan saja," kata Yuningsih.***