Tahura Djuanda Makin Diminati Usai Direvitalisasi, Pengunjung Naik 25,6% per bulan

Kepala UPTD Tahura Ir H Djuanda Luthfi Erizka

Kepala UPTD Tahura Ir H Djuanda Luthfi Erizka

Foto: Wahana baru Taman Bermain Anak-anak di Tahura Djuanda BANDUNG,- Revitalisasi Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ir. H. Djuanda Dinas Kehutanan Pemprov Jabar menghasilkan hasil dan mendapat berbagai manfaat positif dari Masyarakat. Ini terlihat dari data kunjungan pasca revitalisasi terjadi peningkatan yang signifikan. Rata-rata kenaikan bulanan 25,6%, sedangkan sekitar pengunjung terbanyak dihasilkan pada Bulan September 2024 sebanyak 62.349 orang atau meningkat sekitar 45,76% dari tahun sebelumnya. Revitalisasi Tahura Ir. H. Djuanda yang berlokasi di Kawasan Dago Atas Bandung ini dilaksanakan UPTD Taman Hutan Rakyat Ir H. Djuanda Dinas Kehutanan Jabar, meliputi jogging track 5,8 km dari dago hingga maribaya, taman bermain anak, area parkir utama, penambahan pintu masuk utama, dan shelter, deck untuk berfoto, dan sebagainya. Lalu ada sajian terbaru yang bakal bikin daya tarik tersendiri bagi para pengunjung adalah video mapping di Gua Jepang dengan konsep Gua Menyala. namun pengunjung harus sabar dulu karena video map Gua Menyala ini masih dalam proses penyelesaian. “Alhamdulillah setelah kunjungan revitalisasi pada Tahun 2024 mengalami peningkatan. Revitalisasi Tahura Ir H Djuanda ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan kunjungan,” ujar Kepala UPTD Tahura Ir H Djuanda Luthfi Erizka pada acara BETAH (Bincang Edukasi Tahura) dengan wartawan di Tahura Ir Djuanda Bandung, Senin 25 November 2024. Peningkatan kunjungan ini menjadi indikator bahwa revitalisasi tersebut memberikan manfaat dan dampak yang besar bagi perkembangan Tahura Djuanda. Menurut Luthfi, tahun 2025 tidak akan ada lagi revitalisasi Tahura Ir Djuanda dan akan lebih meningkatkan kerjasama dan penyelenggaraan atraksi. “Kita menggaet berbagai komunitas dan pemangku kepentingan untuk ikut berkolaborasi dan mendorong semakin meningkatnya pengunjung, seperti para musisi hingga gelaran olahraga Trail Run pada Februari 2025,” tuturnya. Di sisi lain, Luthfi yang juga akrab dipanggil kang Upeng tersebut, meminta masyarakat yang berkunjung juga dapat menjaga sarana dan prasarana serta tidak membuang sampah di kawasan hutan. “Juga jangan membawa kantong plastik keresek dan memberi makan monyet yang ada di sekitar Tahura,” jelasnya. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025, mengingat sudah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk menghadapi pengunjung pengunjung. Luthfi menargetkan dapat melayani hingga 5.000 pengunjung per hari selama masa liburan yang berlangsung sekitar lima hari. Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda merupakan Tahura pertama di Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 14 Januari 1985, bertepatan dengan tanggal lahir Ir. H. Djuanda, sebagai penghargaan dan penghormatan terhadap Pahlawan Nasional dan Tatar Sunda. Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK.5998.MenLHKPKTL/KUH/PLA.2/10/2016 yang ditetapkan pada tanggal 31 Oktober 2016, luas kawasan hutan Tahura Ir. H. Djuanda mencapai 528.393 ha dengan tiga wilayah pemerintahan, yakni Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. Saat ini, Tahura Ir. H. Djuanda tidak hanya berfungsi sebagai kawasan konservasi, tetapi juga menjadi salah satu destinasi wisata alam serta lokasi untuk edukasi. Tahura ini memiliki berbagai jenis tumbuhan dan satwa serta situs sejarah yang menarik wisatawan. Daya tarik wisata yang ada di Tahura Ir. H. Djuanda meliputi Monumen Tahura Ir. H. Djuanda, Goa Jepang, Goa Belanda, Curug Dago, Prasasti Raja Thailand, Batu Batik/Lava Pahoehoe, Curug Omas, Penangkaran Rusa Timor, Kandang Rehabilitasi Rusa Totol, dan Tebing Keraton. Pengunjung yang datang ke Tahura Ir. H. Djuanda dapat menikmati berbagai aktivitas, seperti tracking, bertamasya, kuliner, piknik, bersepeda, berkumpul kelompok, serta kunjungan edukasi mengenai flora dan fauna ataupun sejarah.