Komisi III DPRD Jabar Ricky Apresiasi Pemkab Bogor Pasang CCTV untuk Pantau Banjir

Adikarya Parlemen

Ketua Fraksi Partai Gerindra Persatuan DPRD Jabar, Ricky Kurniawan, LC,.

Ketua Fraksi Partai Gerindra Persatuan DPRD Jabar, Ricky Kurniawan, LC,.

BANDUNG, roemahmedia.com - Langkah Pemkab Bogor dalam antisipasi bencana alam patut diapresiasimyaitu adanya CCTV yang dipasang untuk memantau banjir, dengan sarana ini diharapkan dapat meminimalisir dampak banjir di beberapa lokasi. Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Partai Gerindra Persatuan DPRD Jabar, Ricky Kurniawan, LC, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini. Untuk Kabupaten  Bogor, antisipasi bencana alam juga perlu dilakukan dengan cara lain yaitu reboisasi. Reboisasi ini, diperlukan di daerah konservasi air. Jika hal ini sukses dapat meminimalisir longsor. Program ini yang melibatkan sektor lain diantay kehutanan , input yang dihasilkan akan terjadi untuk waktu jangka panjang, namun dari prosesnya harus dilaksanakan untuk waktu sekarang. Bencana alam, ujar Ricky juga disebabkan oleh alih fungsi pemanfaatan ruang, dengan demikian perlu dilakukan evaluasi perihal pemanfaatan ruang. Musim hujan sudah tiba, patut dioptimalkan antisipasi pencegahan serta penanganan bencana mengingat potensi bencana sangat tinggi. Waspada bencana, perlu dilibatkan semua elemen dan siaga bencana harus dilaksanakan di semua daerah termasuk Kabupaten Bogor. Ricky, yang juga Anggota DPRD Jabar Dapil Kabupaten Bogor mengungkapkan antisipasi penanganan bencana harus maksimal. Pasalnya, dalam masa belum puncak musim penghujan, peristiwa bencana alam sudah terjadi dalam frekuensi sering. Untuk wilayah Kabupaten Bogor, dari data yang dihimpun BPBD Kabupaten Bogor, dari 1 sampai 10 November 2021 telah terjadi beberapa peristiwa kejadian bencana alam. Dalam kurun waktu tersebut, keseluruhan kejadian bencana alam mencapai 91 kejadian. Dari jumlah kejadian tersebut, longsor sebanyak 39 kali, banjir 9 kali, angin kencang 35 kali dan kejadian lainnya seperti pergeseran tanah. Melihat kondisi tersebut, ungkap Ricky penanganan dan antisipasi bencana harus optimal, apalagi puncak musim penghujan berdasarkan data dari BMKG diprediksi akan terjadi pada Pebruari 2022 mendatang. Menyikapi potensi Bencana alam , kesiapan personil maupun sarana itu harus disiagakan secara maksimal. Dari sisi kesiapsiagaan pemerintah, jelas Ricky sudah nampak. Hal ini, ditujukan dengan himbauan dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk seluruh Kabupaten/Kota agar mengantisipasi bencana alam. Himbauan itu, merupakan komitmen dari pemerintah untuk memaksimalkan koordinasi dalam penanganan bencana. Koordinasi terlu ditindaklanjuti dengan Koordinasi penempatan. Personel terutams di daerah rawan bencana. Koordinasi juga harus dilakukan untuk pengadaan alat berat di daerah rawan bencana.