FKDM Jabar Himbau Masyarakat Tidak Panik Tanggapi Hepatitis Akut

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM);Jabar, Yayat Hidayat

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM);Jabar, Yayat Hidayat

BANDUNG, roemahmedia.com - Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jabar, Yayat Hidayat menghimbau agar masyarakat tidak panik menyikapi penyebaran penyakit Hepatitis akut di Jawa Barat. "Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap harus waspada dengan menjaga protokol kesehatan," jelasnya. Hal tersebut disampaikan menyikapi laporan adanya suspect Hepatitis akut di Jawa Barat. Seperti disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, selain di Jabar, Hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya ini juga terdeteksi di DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Bangka Belitung. Bahkan lima orang pasien dilaporkan meninggal dunia di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Barat. Menurut Yayat, jika masyarakat panik, maka akan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, sehingga berdampak pada jalannya pemerintahan, termasuk upaya pemerintah dalam menangani penyebaran Hepatitis akut. D sisi lain lanjut Yayat, pemerintah daerah diharapkan mempersiapkan mitigasi menghadapi penyebaran hepatitis akut. Upaya ini penting dilakukan untuk memetakan penyebaran penyakit ini, sekaligus memberikan kepastian dan jaminan keamanan masyarakat terhadap ancaman penyakit ini. "Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas harus dilakukan sedini mungkin untuk menciptakan kewaspadaan dini sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat," tegas Yayat. Selain itu Yayat berharap berbagai elemen masyarakat dapat terlibat aktif dalam mendeteksi penyebaran penyakit ini. "Masyarakat harus pro aktif menjaga lingkungan sekitar, dan segera melaporkan jika ada indikasi yang terkena Hepatitis akut di lingkungannya. Sehingga pemerintah daerah dapat segera merespon dan mengambil langkah-langkah penanganannya," tambah Yayat. Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap Hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of unknown aetiology) yang menyerang anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun pada 15 April 2022.