Begini Pandangan Anggota DPRD Jabar Syahrir Upaya Atasi Pengangguran di Kab. Bekasi

Adikarya Parlemen

Bandung, roemahmedia.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi selain perlu terus mendorong pertumbuhan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau kuantitas, juga perlu meningkatkan kualitas pendidikannya. Jumlah SMK di Kab. Bekasi yang ada sebanyak 178 sekolah potensial untuk mengisi pasar kerja industri. Hal ini sebagai upaya menumbuhkan lulusan SMK yang mempunyai skill dan keterampilan serta menjadi SDM tenaga kerja yang berkompetitif sehingga mampu berdaya saing dengan SDM tenaga kerja dari luar Kab. Bekasi dan mampu terserap pasar kerja Industri.. Di sisi lain, untuk menekan angka pengangguran. kompetensi SDM tenaga kerja juga harus ditingkatkan. "Kenyataan yang ada tenaga kerja yang bekerja di industri di Kab. Bekasi masih banyak dari luar," ujar Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra Persatuan Jabar Dapil Kab. Bekas, Syahrir kepada media belum lama ini. Peningkatan kompetensi SDM tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam menekan angka pengangguran di Kab. Bekasi. Apalagi, menurut Syahrir, potensi tenaga kerja di Kab Bekasi sangat besar. Di sisi lain, potensi perusahaan industri di Kab. Bekasi bisa memproduksi angkatan kerja hampir 11.000 orang setiap tahunnya," ujar Syahrir. "Bayangkan, data tahun 2021 saja di Kabupaten Bekasi terdapat 11 Kawasan Industri dan 7.600 perusahaan," jelasnya. Di Kab Bekasi ada Perda Ketenagakerjaan Nomor 4 Tahun 2016, yang mengisyaratkan 30 persen putra daerah. Tetapi karena minimnya kompetensi, maka perusahaan terpaksa memperkerjakan dari luar daerah Menurut Syahrir secara faktual, tenaga kerja lokal kalah bersaing dengan pendatang. sehingga jika angkatan usia kerja ingin diterima di dunia industri, pemerintah daerah harus memfasilitasi peningkatan soft skill. Saat ini, lanjut Syahrir, Kabupaten Bekasi menyimpan pengangguran tertinggi di wilayah Jawa Barat. Sebelumnya Pandemi Covid-19 angkanya mencapai 8,04 persen, setelah pandemi Corona ini naik menjadi 11 persen.