Opsi Posyantek Jadi LKD Muncul di Acara Fasilitasi PPI DPMDesa Jabar

Mujianto (kiri),  seorang peneliti muda pada Badan Pengembangan Informasi Desa (BPID) Kemendesa PDT.

Mujianto (kiri), seorang peneliti muda pada Badan Pengembangan Informasi Desa (BPID) Kemendesa PDT.

GARUT, roemahmedia.com - Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) perlu didorong kelembagaannya agar dapat diterima oleh seluruh pihak dan masyarakat luas. Salahsatu opsinya Posyantek perlu dijadikan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) atau menjadi salah satu unit usaha BUMDes. Sehingga permasalahan yang dihadapi posyantek dapat segera diatasi, terutama dalam memperoleh akses penganggaran. Demikian pemaparan Mujianto, seorang peneliti muda pada Badan Pengembangan Informasi Desa (BPID) Kemendesa PDT pada hari kedua kegiatan Fasilitasi Pembinaan Pengembangan Inovasi (PPI), Jum'at (03/06) dengan paparan dari BPID Kemendesa PDT dan BP2D Prov. Jabar. Kegiatan tersebut diselenggarakan Bidang Pengembangan Potensi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Prov Jabar 2-3 Juni 2022 di Hotel Santika Garut. Acara dibuka Kepala DPMD Jabar Dicky Saromi. Peserta terdiri dari pejabat Kab/Kota yg menangani teknologi tepat guna (TTG), Tenaga Ahli TTG dan para Inovator TTG Menurut Mujianto, posyantek merupakan lembaga kemasyarakatan yang memberikan pelayanan teknis informasi dan orientasi berbagai jenis teknologi tepat guna. Sebelumnya pada hari pertama, Kamis sore (02/06) Arie Sudaryanto dari Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan materi Pengembangan & Pemanfaatan Hasil Riset serta Inovasi TTG pada . Sedangkan Kabid Inovasi & Teknologi, Fajar Librianto menuturkan bahwa BP2D Prov. Jabar memiliki peran strategis dalam pengembangan hasil inovasi desa/kelurahan. Khususnya untuk perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian dan pengembangan yang menjadi kewenangan provinsi.