Anggota DPRD Jabar Raden Tedi Prihatin puluhan siswa SDN Banjarsari Subang Belajar di Lantai

Adikarya Parlemen

Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari PAN, Raden Tedi ST

Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari PAN, Raden Tedi ST

Ket. foto: Siswa SDN Banjarsari, Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, harus belajar di lantai. BANDUNG, roemahmedia.com - Anggota Komisi 1 DPRD Jabar Raden Tedi ST menyatakan keprihatinannya puluhan siswa di tiga kelas SDN Banjarsari, Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, harus belajar di lantai akibat tidak memiliki meja dan kursi. Legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Subang, Majalengka dan Sumedang ini akan berkoordinasi dengan legislator dari PAN di DPRD Kab Subang untuk meminta Pemerintah Kabupaten Subang segera turun tangan bantuan kursi dan meja belajar serta sarana prasarana lainnya yang dibutuhkan. "Kondisi ini sangat memprihatinkan, tak perlu jadi polemik atau saling tuding, terpenting segera semua pihak turun tangan berikan meja kursi agar siswa belajar dengan nyaman sarana, tidak lagi di lantai," jelas Tedi, melalui pesan singkat WhatsAppnya, Kamis 4/8. Kondisi miris tersebut terjadi sejak 2018 lalu. Murid yang terpaksa belajar dilantai itu berada di kelas 4, 5, dan 6. Mereka harus menahan sakit dan pegal. Karena, setiap menulis, mereka harus duduk sambil membungkuk. Syahila Putri Raihah, murid kelas 5 SDN Banjarsari, mengatakan, belajar di lantai sudah terjadi sejak satu tahun lalu saat dirinya duduk di kelas empat. "Saya selalu merasakan pegal dalam belajar. Kami berharap agar sekolah mendapatkan meja dan kursi sehingga bisa belajar dengan nyaman," kata Syahila. Sementara itu, Idris, guru SDN Banjarsari mengatakan, sekolah sudah meminta bantuan pembuatan meja dan kursi belajar untuk tiga ruang kelas kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Subang sejak 2018 lalu. "Namun (permohonan bantuan) belum juga ada respons," kata Idris. Dikonfirmasi terkait kondisi SDN Banjarsari yang memprihatinkan, Perencana Ahli Disdik Subang Dudi Awaludin mengatakan, kondisi tersebut terjadi akibat sekolah tidak jujur dalam pengisian data pokok pendidikan (Dapodik). Dalam dapodik, pihak SDN Banjarsari menyebut sekolah itu lengkap memiliki mebeler, sehingga bantuan tidak dapat turun. Namun kini, kata Dudi Awaludin, dapodik SDN Banjarsari sudah diperbaiki. Disdik Subang tengah berusaha mencari solusi agar murid dapat belajar menggunakan kursi dan meja. "Selain sedang berupaya untuk mendapatkan bantuan pada tahun ini saat perubahan anggaran, Disdik Subang juga berupaya bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memanfaatkan CSR," kata Dudi Awaludin.