Ironis, Desa di Jabar Lebih Kecil dari Jateng & Jatim, Raden Tedi: Genjot Pemetaan Batas Desa!

Adikarya Parlemen

Ketua Komisi 1 DPRD Jabar, Raden Tedi ST.

Ketua Komisi 1 DPRD Jabar, Raden Tedi ST.

BANDUNG, roemahmedia.com - Potensi pemekaran desa di Jabar bisa dikembangkan hingga 1.300 desa dari jumlah desa sekarang yang masih berjumlah 5.312 desa. Namun masalahnya, batas-batas desa di Jabar masih belum begitu akurat. Faktor fundamental untuk pemekaran desa harus terlebih dahulu melakukan pemetaan data batas desa. Yakni menggabungkan peta parsial dan peta numerik. “Dengan berbasis data batas desa yang akurat maka batas desa juga tidak akan terjadi konflik," jelasnya. Raden Tedi mengungkapkan keberadaan desa di Jabar yang saat ini berjumlah 5.312 desa berdampak dana alokasi desa dari pemerintah pusat untuk Jabar lebih rendah dibandingkan Jateng dan Jatim. . Itu disebabkan jumlah desa di Jateng dan Jatim jauh lebih banyak sekitar 7.000-an desa. Dibandingkan Jabar yang hanya ada 5.312 desa. “Secara fiskal Jateng dan Jatim dapat alokasi dana desa lebih tinggi sekitar Rp 1 sampai dengan Rp 2 triliun dibandingkan Jabar,” jelasnya Jumlah desa di jabar tersebut ironis, mengingat jumlah penduduk Jabar yang mencapai hampir 50 juta jiwa dan luas lahan yang lebih besar dibandingkan Jateng dan Jatim. “Solusinya adalah pemekaran desa,” jelas Raden Tedi. "Saat ini kita membutuhkan batas desa yaitu untuk pembangunan yang akan berkelanjutan. Sehingga dengan ini kita tahu batas-batasnya, sesuai masing-masing fungsinya untuk pembangunan nantinya disesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah se-Jawa Barat dan pembangunan Jawa Barat," pungkas Raden Tedi.