BANDUNG, roemahmedia.com - Peluang pelaku UMKM Jawa Barat untuk mengekspor produknya semakin terbuka. Untuk memaksimalkan peluang tersebut, komitmen dan konsistensi dalam membangun mitra sekaligus membuka pasar luar negeri menjadi modal utama.
Hal itu dikatakan Pemilik Mitra Tani Farm (MT Farm) Budi Susilo Setiawan saat menjadi pembicara talkshow _"Success Sharing Export"_ dalam Bibit Ngora (Ngopi Saraosna) yang merupakan rangkaian _Road To West Java Festival 2023_ di Gedung Sate Bandung, Sabtu (8/10/2022).
"Sejak pandemi COVID-19, pintu bagi pelaku UMKM untuk mengeskpor produknya semakin lebar. Ini menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk semangat lagi mempersiapkan diri," ucap Budi.
Budi berbagi pengalaman sekaligus resep untuk pelaku UMKM lain untuk memaksimalkan peluang ekspor. Pertama, pelaku UMKM harus punya inisiatif yang tinggi dalam membaca kelebihan dan kekurangan produknya.
MT Farm, misalnya, mencari negara-negara yang berminat dengan produk kuliner yakni rendang domba dan rendang sapi. Setelah menemukan negara-negara yang gemar dengan produknya, MT Farm menelusuri aspek-aspek legalitas.
"Bukan hanya semacam produk kita diminati atau tidak, ada permintaan atau tidak. Produk kita ini dikirim keluar negeri. Masalah legalitas itu penting," ucap Budi.
Budi tidak menampik bahwa aspek legalitas selalu menjadi problem pelaku UMKM, khususnya di Jabar. Untuk menuntaskan problem itu, pelaku UMKM harus berkolaborasi dan membangun komunikasi dengan pemerintah.
Dukungan pemerintah, menurut Budi, amat krusial dalam mengekspor produk. Selain aspek legalitas, pelaku UMKM akan dapat dukungan pembiayaan sekaligus peningkatan kualitas produk, terutama soal pengemasan.
"Dukungan dari pemerintah itu, pertama, pendampingan bagaimana tata cara ekspor. Kemudian, secara teknis tata cara ekspor, kami ke Indag. Setiap dinas punya peran, termasuk Pemerintah Pusat, Pemda Provinsi, Pemda Kabupaten/Kota. Jadi, tidak terputus," ucapnya.
Selain itu, Budi juga menuturkan bahwa ada dua hal yang harus dimiliki pelaku UMKM untuk memanfaatkan peluang ekspor. Pertama, produk yang berkualitas. Kedua, kontinuitas produksi.
"Pertanyaan kita, kualitas kita gimana? Setelah kualitas, kontinuitasnya gimana? Ekspor itu masalah besarnya bukan biaya, melainkan kualitas dan kontinuitas. Kualitas secara konsisten, dan kelangsungan produk setelah ada ekspor," ucapnya.
Jika deretan hal tersebut dapat terbangun, kata Budi, pelaku UMKM dapat memaksimalkan peluang ekspor. MT Farm sendiri mengekspor produk berupa rendang domba dan sapi dalam kemasan ke dua negara. Dalam satu bulan, MT Farm mengirim 1 kontainer ke setiap negara. Adapun dalam 1 kontainer tersebut berisi 72.000 kaleng rendang sapi dan domba yang bernilai Rp4,8 miliar.
bisnis
Ekspor Produk KUKM Terkendala Legalitas, Budi MT Farm; Harus Kolaborasi Dengan Pemerintah
842022-10-09 09:42:182 Mins read0 CommentWagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum didampingi Kepala Dinas Indag Jabar Iendra Sofyan saat melepas ekspor ubi Cilembu Sabtu 8 Oktober 2022 di Gedung Sate .
Baca Juga
ragam
Sekda Jabar Herman "Ngaprak" di Tengah Bau Sampah menyengat TPA Sarimukti
yoga712024-10-04 19:08:052 Mins read ragam
Bambang Tirtoyuliono Dapat Penghargaan dari Mendagri & Tempo Media Grup
yoga712024-08-31 06:30:082 Mins read ragam
Atalia Nyatakan tidak Akan Maju Pilgub Jabar dan Pilwakot Bandung
yoga712024-08-20 12:46:362 Mins read ragam
Peringatan HUT Kemerdekaan RI ala Dinas SDA Jabar, Bagi-bagi Bendera merah putih
yoga712024-08-13 21:15:382 Mins read ragam
AMPI se-Jabar Dukung Ahmad Hidayat Jadi Cawagub Jabar, Sosok Muda yang ideal dampingi Dedi Mulyadi
yoga712024-08-10 17:03:002 Mins read ragam