BANDUNG, roemahnedia.com - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi mengatakan pada tahun 2022, persentase penduduk Jawa Barat yang mendapatkan jaminan kesehatan adalah sebesar 88,83 % per bulan Agustus 2022.
Capaian kepesertaan Jawa Barat sebesar 88,83 % dari jumlah penduduk sebesar 48.220.094 jiwa (data dirjen kependudukan dan pencatatan sipil kementerian dalam negeri semester 2 tahun 2021).
Dengan rincian PBI APBN sebanyak 18.352.751 jiwa, PBI APBD sebanyak 4.837.858 jiwa, PPU sebanyak 11.970.229 jiwa, PBPU sebanyak 6.597.444 jiwa, dan BP sebanyak 772.233 jiwa,” katanya.
Selanjutnya Kadinkes menuturkan di tahun 2020, ditetapkan regulasi baru terkait jaminan kesehatan yaitu Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang perubahan kedua Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang jaminan kesehatan dan Permendagri Nomor 64 Tahun 2020.
Isi dari regulasi tersebut memuat perubahan premi/iuran BPJS Kesehatan untuk tahun 2020 dan 2021 untuk besaran kontribusi pemerintah daerah.
Pada tahun 2021, Gubernur Jawa Barat menetapkan Pergub No. 41 Tahun 2021 tentang pembiayaan dan jaminan kesehatan.
Dalam pergub ini selain mengatur cost sharing pembiayaan 40:60 dengan kabupaten/kota, diatur juga regulasi mengenai pembiayaan di luar skema ganda yang ada di 6 RS Uptd Dinas Kesehatan.
Dengan ditetapkannya regulasi tersebut, maka akan berimbas kepada :
1. Perhitungan kebutuhan anggaran dari pemerintah daerah, baik itu dari pemerintah daerah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
2. Persepsi yang berbeda dari pemerintah daerah kabupaten/kota dan 6 RS UPTD baik itu untuk penjaminan skema ganda maupun untuk pelaksanaan jaminan kesehatan yang ada di 6 RS UPTD.
Sehingga diperlukan penguatan-penguatan baik itu dari kemendagri maupun pemerintah provinsi selaku yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan di atas.
Apa itu Universal Health Coverage? Ini Jawaban Kadinkes Jabar
BANDUNG, roemahmedia.com - Setiap negara perlu mencapai universal health coverage (UHC) yang salah satu caranya melalui mekanisme asuransi kesehatan sosial untuk menjamin pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan.
Universal health coverage (UHC) merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bermutu.
Dengan biaya terjangkau yaitu seberapa besar prosentase penduduk yang dijamin, seberapa lengkap pelayanan yang dijamin, seberapa besar proporsi cost sharing oleh penduduk serta mutu pelayanan kesehatan itu sendiri.
Selain pembiayaan kesehatan, salah satu strategi Provinsi Jawa Barat dalam penguatan pembiayaan dan jaminan kesehatan adalah percepatan peningkatan jumlah kepesertaan menuju universal health coverage (UHC) Jabar yang berkualitas.
Pada saat pelaksanaan JKN, diharapkan dapat memperbaiki pembiayaan kesehatan yang sangat rentan. JKN merupakan desain pembiayaan publik untuk melindungi semua orang di Indonesia dari biaya perawatan kesehatan yang bersifat katastropik dan dari pemiskinan rakyat.
Dalam pemaparannya ia menerangkan besaran iuran jaminan kesehatan bagi peserta PPU di lingkungan Pemda sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan dengan rincian 4% dibayarkan oleh pemberi kerja dan 1% dibayarkan oleh pekerja.
News
Tahun 2022 Penduduk Jabar yang Dapatkan Jamkes Sebesar 88,83%
842022-10-01 19:31:472 Mins read0 CommentIlustrasi/Ist
Baca Juga
ragam
Sekda Jabar Herman "Ngaprak" di Tengah Bau Sampah menyengat TPA Sarimukti
yoga712024-10-04 19:08:052 Mins read ragam
Bambang Tirtoyuliono Dapat Penghargaan dari Mendagri & Tempo Media Grup
yoga712024-08-31 06:30:082 Mins read ragam
Atalia Nyatakan tidak Akan Maju Pilgub Jabar dan Pilwakot Bandung
yoga712024-08-20 12:46:362 Mins read ragam
Peringatan HUT Kemerdekaan RI ala Dinas SDA Jabar, Bagi-bagi Bendera merah putih
yoga712024-08-13 21:15:382 Mins read ragam
AMPI se-Jabar Dukung Ahmad Hidayat Jadi Cawagub Jabar, Sosok Muda yang ideal dampingi Dedi Mulyadi
yoga712024-08-10 17:03:002 Mins read ragam