Hasil Survey, akreditasi Puskesmas status Tingkat Utana capaiannya masih rendah

Ilustrasi IST

Ilustrasi IST

BANDUNG, roemahmedia.com - Dari 9.135 puskesmas yang sudah disurvei, diambil sampel sebanyak 369 puskesmas ternyata distribusi tingkat kelulusan masih didominasi status Dasar (23,78%) dan Madya (55,37%). Sementara status tingkat Utama (18,23%) dan Paripurna (2,62%) capaiannya masih rendah, salah satu penyebabnya adalah penyusunan perencanaan puskesmas belum berbasis pada hasil evaluasi kinerja. Implementasi manajemen puskesmas belum dilaksanakan secara optimal yang pada gilirannya mempengaruhi implementasi perbaikan mutu secara berkesinambungan tidak berjalan secara konsisten. Demikian Analisis hasil survei akreditasi puskesmas yang dilakukan oleh Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, bahwa sebagai upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan, pemerintah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Ini harus dipenuhi oleh pemerintah kab./kota dan provinsi. Kemampuan kab./kota untuk memenuhi SPM Bidang Kesehatan sangat dipengaruhi oleh seberapa kuat kapasitas pelayanan kesehatan primer sebagai garda terdepan pembangunan kesehatan. “Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, berbagai upaya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, salah satunya telah disusunnya pedoman pembinaan secara terpadu Puskesmas oleh Dinas Kesehatan dengan menggunakan metode Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB),” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Suasana Dewi . Konsep TPCB ini dimaksudkan agar pembinaan dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi antar program, berkesinambungan dan dilaksanakan secara berjenjang antara Dinas Kesehatan Kab./Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan. “Sehubungan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Dinas Kesehatan Kab.Kota dan lintas program dilingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagai tim Pembina Mutu, perlu Pertemuan Diseminasi Penerapan Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) yang dilaksanakan selama 2 hari, khususnya sebagai persiapan pembentukan Tim TPCB Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,” tutupnya.