Raden Tedi: Masyarakat hati-hati rayuan Politik Uang di Pilpres dan Pemilu 2024

Adikarya parlemen

Raden Tedi ST, Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari Fraksi PAN Daerah Pemilihan Subang, Majalengka, dan Sumedang.

Raden Tedi ST, Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari Fraksi PAN Daerah Pemilihan Subang, Majalengka, dan Sumedang.

BANDUNG, roemahmedia.com - Komisi 1 DPRD Jawa Barat menekankan pengawasan juga pemetaan kerawanan politik uang dalam Pemilu 2024. Jawa Barat menjadi daerah pemilih terbanyak akan rentan adanya pelanggaran Pemilu 2024 terutama adanya praktik politik uang. Kerawanan politik uang diprediksi kembali meningkat di Pemilu 2024. Hal itu berkaca pada Pemilu sebelumnya yang menunjukkan politik uang menjadi pelanggaran tertinggi di Jabar. Demikian dikemukakan Raden Tedi ST, Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari Fraksi PAN Daerah Pemilihan Subang, Majalengka, dan Sumedang, belum lama ini. Tak hanya itu, Komisi 1 DPRD Jabar mengantisipasi berita bohong atau hoaks jelang Pemilu 2024 dari berbagai pihak terkait langsung dan tidak langsung maupun pihak yang hanya menunggangi dengan tujuan memecah belah masyarakat Indonesia. Raden Tedi mengingatkan pentingnya antisipasi potensi kerawanan jelang Pemilihan Umum (Pemilu 2024) di Provinsi Jabar. Apalagi Jabar menempati urutan keempat provinsi dengan kerawanan tertinggi tingkat nasional. “Kita belajar dari Pemilu 2019, Jabar selalu terkena dampak secara langsung dari isu atau aksi, termasuk dampak dari isu tertentu dalam setiap perhelatan politik di Indonesia,” tegas Raden Tedi.. Menurut legislator Partai Amanat Nasional (PAN) Ini, pemetaan pengamanan dalam setiap tahapan Pemilu 2024 yang dinilai paling rawan. Seperti tahapan pencalonan, kampanye dan sebagainya. Komisi 1 DPRD Jawa Barat berharap dengan pemetaan pengamanan tersebut Pemilu 2024 bisa berjalan kondusif. “Kami (Komisi 1 DPRD Jawa Barat) bersama TNI, Polri dan pihak terkait sudah membahas hal ini, dan kita sudah melihat kesiapannya. Jabar memang harus sudah siap mengantisipasi karena Jabar menjadi provinsi paling kompleks,” katanya.