Sampah dan Alih Fungsi Rumija Penyebab Banjir di Jalan Provinsi Jabar

Banjir yang terjadi di Jalan Provinsi sedang ditangani Tim URC Dinas BMPR Jabar.

Banjir yang terjadi di Jalan Provinsi sedang ditangani Tim URC Dinas BMPR Jabar.

BANDUNG, roemahmedia.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah Jawa Barat masih akan dilanda cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, hujan lebat, banjir, banjir bandang dan longsor. Mengantisipasi kondisi tersebut, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, meminta Tim Unit Reaksi Cepat (URC) di setiap UPTD se-Jawa Barat untuk selalu siap siaga tetapi tetap waspada. “Siaga siap turun ke lapangan jika terjadi kondisi darurat bencana yang menutup jalan, tapi tetap waspada ketika bekerja di lapangan dan selalu koordinasi dengan instansi lain,” Ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, Senin (22/1/2024) usai Apel Rutin di Kantor Dinas BMPR. Menurut Bambang, banjir yang terjadi di Ruang Jalan Provinsi salah satu penyebabnya adalah sampah masuk ke saluran air pinggir jalan. Berbagai cara dilakukan petugas Unit Reaksi Cepat (URC) agar cepat surut, dan jalan kembali aman dan nyaman dilalui. “Jadi banjir di jalan Provinsi bukan hanya karena curah hujan yang tinggi, tapi ternyata tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah, masih membuang sampah sembarangan,” ujarnya. Di samping itu, lanjut Bambang, adanya alih fungsi lahan daerah Ruang Milik Jalan (Rumija) atau membuat jalan yang melewati saluran di air jalan sehingga saluran tertutup. “Akibatnya luapan air hujan masuk ke jalan karena salurannya tertutup,” ungkapnya.