Kadis BMPR Jabar: Persoalan Ruas Jalan Parung Panjang Rampung Ditangani

BANDUNG, roemahmedia.com - Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar Bambang Tirtoyuliono memastikan, persoalan ruas Jalan Parung Panjang, Kabupaten Bogor rampung ditangani. Menurutnya, regulasi penetapan jam operasional truk tambang yang melintasi Jalan Parung Panjang telah disepakati antara Pemprov Jabar, Kabupaten Bogor, dan Pemprov Banten. Sebab, masalah jam operasional ini sudah dikeluhkan masyarakat karena tidak hanya kerap terjadi kecelakaan, tetapi juga mempercepat kerusakan jalan, lantaran muatan melebihi kapasitas kekuatan Jalan Parung Panjang. "Sudah aman. Jadi begini, akhirnya Jalan Parung Panjang itu penerima beban. Jadi menerima beban yang melebihi standar kebinamargaan dan ini menjadi sebuah persoalan. Pak Gubernur (Bey Machmudin) sudah membentuk tim, termasuk dengan Pemerintah Banten, termasuk dengan Kabupaten Bogor," ujarnya di Kota Bandung, awal Januari 2024.. Dia menambahkan, harus ada kedisiplinan dan kerjasama bersama antara pemerintah, perusahaan tambang dan supir truk untuk menaati peraturan jam operasional guna mencegah potensi kecelakaan yang merugikan masyarakat. "Intinya kita harus konsisten dengan regulasi yang ada dan yan kedua lakukan fungsi pengendalian pengawasan yg konsisten," ucapnya. Sebelumnya terjadi kecelakaan yang menewaskan ibu dan anak di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, akibat tertimpa truk tambang pada Minggu 17 Desember 2023 silam. Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyoroti kecelakaan di Parung Panjang tersebut. Bey mengatakan hal itu diakibatkan adanya keteledoran petugas yang tidak memberlakukan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 160 Tahun 2023 tentang jam operasional. Menurutnya seharusnya petugas melakukan pengawasan sesuai aturan dimana truk tambang hanya boleh melintas pukul 22.00 sampai 05.00 Wib. Kemungkinan besar apa yang terjadi pada minggu sore dapat dihindari. “Truk tambang hanya boleh melintas mulai pukul 22.00-05.00 WIB, besar kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada Minggu sore dapat terhindarkan,”ucap Bey. Dirinya mengatakan, pihaknya akan secepat mungkin melakukan pertemuan dengan pemerintahan provinsi Banten. Hal itu dilakukan agar kecelakaan yang sering terjadi di Parung Panjang akibat truk tambang tidak terulang. “Harusnya minggu ini atau paling lambat minggu depan harus ada keputusan yang jelas terus disepakati semua pihak,” katanya. Selain itu dirinya akan segera membentuk tim, untuk menyikapi personal di jalan Parung Panjang. Hal itu dilakukan untuk pengawasan kepada para pengguna jalan di Parung Panjang. Nantinya apabila ditemukan adanya pelanggan yang dilakukan para supir truk pihaknya tidak akan segan-segan mencabut izinnya. “Kita membentuk tim satgas khusus dan saber pungli, menyikapi persoalan jalan Parung Panjang. Termasuk pengawasan muatan, Ada sekitar 200 truk melintas setiap hari, kebayang kalau over capacity. Merusak jalan," pungkas.