Menu Sarapan yang Bikin Anak Berkreativitas!

Roemahmedia.com I BANDUNG,- Asupan nutrisi seimbang merupakan salah satu cara paling ampuh untuk meningkatkan kreativitas serta menunjang tumbuh kembang anak. Namun pada kenyataannya, masih banyak orangtua yang kebingungan memilih menu sarapan untuk buah hati mereka. Alhasil, banyak anak-anak yang melewatkan sarapan pagi. Padahal, menurut penuturan Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, Ms, Guru Besar Pangan dan Gizi IPB, anak-anak yang bahagia, kreatif, dan berpikiran positif cenderung memulai hari dengan sarapan seimbang dan bernutrisi. Saat ini, hanya 10,6% dari sarapan anak-anak yang benar-benar memenuhi kebutuhan energi lebih dari 30%. Data Riskesda 2010 juga menyebutkan, sebanyak 26,1% anak Indonesia hanya mengonsumsi air putih, teh, atau susu. “Tanpa sarapan anak akan loyo. Mereka akan sering menguap (ngantuk) dan itu adalah indikasi tubuh menagih sesuatu yaitu, glukosa. Glukosa ini juga berfungsi untuk menjaga perkembangan dan kesehatan otak. Kalau glukosa kurang, anak tidak bisa menyerap informasi dengan baik. Ditambah lagi, glukosa itu akan memperlancar peredaran darah yang membawa oksigen ke otak,” tutur Prof. Ali Khomsan, kepada Okezone Oleh karena itu, Ali mengimbau agar setiap orangtua memberikan makanan atau sarapan yang memiliki gizi seimbang kepada buah hati mereka. Menerapkan pola pikir seperti ini memang bukan perkara yang mudah. Dibutuhkan komitmen yang kuat untuk melakukannya. Sebaliknya, jika kebiasaan meninggalkan sarapan terus dilakukan, dampaknya akan memengaruhi performa akademik sang anak. Anak yang lapar diklaim cenderung bermasalah, dan sering menyalahkan orang lain. Lalu, seperti apakah menu sarapan yang tepat untuk anak-anak? Menurut pengakuan Ali, tumbuh kembang anak bisa ditunjang dengan mengonsumsi menu sarapan yang diolah dengan bahan yang beragam, mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Sayangnya, 25% anak di Indonesia hanya mengonsumsi karbohidrat sebagai menu sarapan. “Ada juga yang makan nasi dengan lauk kerupuk, atau dengan bihun dan bala-bala (bakwan). Itu semua karbohidrat, dan memang lebih cepat dicerna tubuh. Tapi kalau makanannya lengkap, ada sayur dan buah akan menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama,” jelas Ali. “Kita bisa mencontoh sarapan orang barat. Mereka seringkali menggunakan sereal yang dicampur susu, lalu ditambahkan kacang-kacangan, buah, dan yogurt. Ini menu yang bagus karena bahannya beragam. Sedangkan di Indonesia, belum makan nasi belum sarapan namanya. Sehingga kampanye one day no rice harus mulai disosialisasikan,” pungkasnya.