Raden Tedi (PAN): Pengembangan Kawasan Rebana SDM Lokal Jangan hanya Jadi Penonton

Adikarya Parlemen

Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari Fraksi PAN Dapil XI Subang Majalengka Sumedang Raden Tedi ST.

Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari Fraksi PAN Dapil XI Subang Majalengka Sumedang Raden Tedi ST.

BANDUNG, roemahmedia.com - Pengembangan kawasan Rebana jangan sampai Sumber Daya Manusia (SDM) lokal stidak hanya menjadi penonton. Penyiapan tenaga kerja lokal yang mumpuni harus segera dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi maupun kab/kota. Demikian dikemukakan Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PAN Dapil XI Subang Majalengka Sumedang Raden Tedi ST menanggapi pengembangan kawasan Rebana, 16/5. Kawasan Rebana sendiri berada di tujuh kabupaten/kota, yakni Kabupaten Cirebon, Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Sumedang, dan Kota Cirebon. "Kesiapan kabupaten/kota dalam pengembangan kawasan Rebana harus terus dipacu dipercepat," ujar Raden Tedi. Gerak cepat Pemda Kabupaten/Kota harus dilakukan, mulai dari menyesuaikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sampai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Hal penting lainnya kolaborasi Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Kabupaten/Kota menjadi penting dalam pengembangan kawasan Rebana. "Dari segi infrastruktur, pemerintah kabupaten/kota mengusulkan beberapa program dalam Perpres 87 Tahun 2021. Dalam menyiapkan Rebana ini memang perlu kolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota," imbuhnya. Raden Tedi menyambut baik adanya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jabar Bagian Selatan, sudah ada rencana kehadiran kampus, politeknik maupun SMA/SMK baru sangat penting. Raden Tedi berharap kehadiran sektor pendidikan tersebut dapat menjadi wadah mencetak SDM unggul untuk pengembangan kawasan Rebana. Kehadiran perguruan tinggi m misalnya dapat menghadirkan kerja sama kawasan industri yang akan masuk Rebana. "Selain perguruan tinggi, penguatan SMK yang berada di kawasan Rebana perlu dilakukan," jelas Raden Tedi. Kondisi yang ada sekarang ini, lanjut Raden Tedi, di Kawasan Rebana seperti di Subang, Majalengka dan Sumedang masih kurang sarana dan prasarana pendidikan, seperti perbaikan ruang kelas dan media pembelajaran. "Selain itu harus ada kesesuaian beberapa keahlian dengan industri apa saja yang akan masuk di kawasan Rebana, juga peningkatan kualitas SMK," pungkasnya.