Membatik Jadi Pelatihan Rutin Dharma Wanita Jabar, Lynda: Modal Wirausaha Suami pensiun Kelak

Ketua Dharma Wanita Dinas BMPR Jabar beserta anggota saat memperlihatkan hasil pelatihan membatik ecoprint, baru-baru ini.

Ketua Dharma Wanita Dinas BMPR Jabar beserta anggota saat memperlihatkan hasil pelatihan membatik ecoprint, baru-baru ini.

Ketua DW Jabar Dinas BMPR Jabar Lynda Bambang Tirtoyuliono bersama instruktur Mas Fadli dari bengkel seni membatik @Jari Hitam Ecoprint. BANDUNG, roemahmedia.com - Kegiatan pelatihan membatik sudah menjadi kegiatan rutin Dharma Wanita Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar. Sudah dua kali digelar yaitu pelatihan membatik sibori dan ecoprint. Nah, untuk kegiatan DW BMPR Jabar tahun 2023 adalah pelatihan membatik ecoprint. Sedangkan sebelumny pada tahun 2022 telah diselenggarakan pelatihan membatik sibori. Pelatihan membatik ecoprint kali ini bekerjasama dengan bengkel seni membatik Mas Fadli @Jari Hitam Ecoprint , diikuti oleh para istri ASN, UPTD 1 s/d 7 , serta beberapa karyawati kepegawaian dan umum, dilingkungan Dinas BMPR Jabar. Di sisi lain, ada sebuah harapan dari Ketua DW Dinas BMPR Jabar Lynda Bambang Tirtoyuliono dari kegiatan pelatihan membatik ini. Lynda berharap, para istri ASN di lingkungan Dinas BMPR Jabar mendapat tambahan wawasan serta skill baru yang dapat dijadikan modal untuk memberdayakan diri berwirausaha, baik untuk saat ini maupun kelak setelah para suaminya pensiun. "Jadi kita memang mencari model membatik yang unik, mudah dipelajari dan mudah dipraktekkan, ekonomis tidak memakan biaya yang besar," jelas Lynda melalui pesan WhatsApp-ny, Jumat pagi 17/5. Kegiatan ini pula, lanjut Lynda adalah bagian dari rangkaian program Dharma Wanita BMPR Jabar yang setiap kegiatan yang diusung lebih memfokuskan kepada hal-hal untuk pemberdayaan ekonomi. Seperti untuk bekal para istri ASN menghadapi landingnya karir atau masa purna bakti, empower women. Juga bisa meningkatkan rasa percaya diri sebagai istri ASN, terutama yang kegiatan kesehariannya sebagai Ibu rumah tangga. Harapan besar lainnya, pelatihan membatik ini diharapkan ibu-ibu DW dapat menjadi bagian pelaku dalam menumbuhkembangkan UMKM di lingkungannya. Sedangkan dalam aspek pemasaran, bisa menjangkau market lebih luas baik di tingkat Jawa Barat, nasional, dan Internasional. Semua itu, menurut Lynda harus ada keberanian dan keyakinan untuk memulai, mencoba dan menikmati prosesnya tidak menyerah, dengan fluktuasi kondisi yang jatuh bangun, semangat bangkit dari keterpurukan. "Itu poin penting dalam berproses," jelasnya. ** Batik ecoprint merupakan jenis batik yang dibuat dengan memanfaatkan pewarna alami dari warna daun atau batang yang diletakkan pada kain, kemudian ditumbuk dan dijemur. Daun yang dipilih bisa bervariasi, mulai dari warnanya, besar kecilnya, dan jenisnya. Semua bisa digunakan, terutama yang banyak mengeluarkan getah. Konsep awal, biasanya kain yang dijadikan batik ini akan digunakan sebagai taplak meja sehingga peserta menata daun dengan gambaran untuk taplak. Pada intinya batik ecoprint ini bisa juga dipraktikkan di rumah. Hasilnya bisa digunakan untuk dompet, tas, taplak, baju, atau produk lainnya.