Bendung Cariang Salahsatu Solusi Atasi Banjir Ujung Jaya Sumedang Rampung 2027

Kepala DSDA Jabar Dikky Achmad Siddik (ketiga dari kanan) saat mendampingi Pj Gubernur Jabar Bey T Machmudin meninjau lokasi banjir di Ujung Jaya Sumedang, 13/02.

Kepala DSDA Jabar Dikky Achmad Siddik (ketiga dari kanan) saat mendampingi Pj Gubernur Jabar Bey T Machmudin meninjau lokasi banjir di Ujung Jaya Sumedang, 13/02.

KABUPATEN SUMEDANG -- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidik, meninjau lokasi banjir di Dusun Leuwiawi, Desa/Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Selasa (13/2/2024). Sebelumnya, pada Ahad (11/2/2024) sore banjir disertai lumpur menerjang dua desa yaitu Desa Cipelang dan Ujungjaya akibat tanggul Sungai Cipelang jebol. Tercatat 220 unit rumah warga terendam banjir dengan jumlah korban warga terdampak sekitar 220 KK atau 700 jiwa. Bey tiba di Desa Ujungjaya didampingi Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman dan langsung melihat kondisi warga di tenda pengungsian. Bey kemudian menyerahkan bantuan logistik untuk kebutuhan warga terdampak dan dana kebencanaan yang diserahkan kepada Penjabat Bupati. "Tadi melihat dampak banjirnya seperti apa dan yang penting adalah solusi ke depannya. Ini kan banjir berulang tapi yang kemarin ini curah hujannya tinggi dan tanggulnya jebol sehingga (banjir) sampai 3 meter," ujar Bey Machmudin. Ia mengungkapkan, ada dua solusi untuk penanganan banjir di wilayah tersebut. Pertama, menunggu Bendung Cariang namun baru akan rampung pada 2027. "Pertama, apakah akan menunggu sampai pembangunan Bendung Cariang tuntas itu juga solusi tapi itu selesainya tahun 2027," kata Bey Solusi kedua, merelokasi warga. Saat ini Pemdaprov sedang memperhitungkan dari sisi akuntabilitasnya karena tidak sedikit rumah warga yang harus direlokasi. Bey melanjutkan, apapun solusi yang akan ditempuh terpenting adalah keselamatan dan kesehatan warga. "Bagi kami yang terpenting adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat, karena kalau tiap tahun banjir kan tidak sehat juga," katanya. Malam ini Pemdaprov akan mendata warga yang tidak bisa datang ke TPS. Bey berharap walaupun terdampak banjir, warga tetap menyuarakan hak pilihnya karena akan menentukan nasib bangsa. "Malam ini akan didata siapa saja warga yang tidak bisa datang ke TPS supaya tingkat partisipasi pemilih di sini tetap tinggi. Lima tahun lalu 83 persen, kita harap tahun ini sama persentasenya atau meningkat. Jadi saya mohon maaf walaupun masyarakat sedang berduka karena musibah banjir, tapi kami imbau tetap memilih juga karena ini menentukan bangsa ke depan," harap Bey.