BLT Gaji Karyawan Kurang Efektif

Foto: Javanews.TV/ MAT

Foto: Javanews.TV/ MAT

Roemahmedia.com I BANDUNG,- Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk pekerja dengan gaji di bawah 5 juta dinilai kurang efektif. Anggota Fraksi PKS DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya (Gus Ahad) mempertanyakan hal itu, sebab untuk mendapatkannya dibutuhkan penyediaan data nama dan nomor rekening masyarakat yang menerima lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. "Ada upaya menyederhanakan proses pendataan, dalam hal ini menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan. Jadi akhirnya pihak Kementerian Tenaga Kerja tinggal menugaskan saja kepada BPJS Ketenagakerjaan mengumpulkan data masyarakat dengan gaji dibawah 5 juta," kata Gus Ahad kepada wartawan di Bandung, Jumat (18/9/2020) Program tersebut menghabiskan dana sebesar 104 triliun, lebih dari dua kali Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jabar. Oleh karena itu, Sekretaris DPW PKS Jabar ini meminta Pemerintah Pusat untuk mengoptimalkan program tersebut secara menyeluruh. "Bukan hanya karyawan yang gajinya 5 juta. Tetapi juga untuk masyarakat lapisan bawah seperti guru honorer yang gajinya 300-600 ribu perbulan,"tegasnya Dia mengaku meskipun bukan kewenangannya tetapi layak mengkritisi dan meminta adanya evaluasi program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). "Saya meminta kepada Pemerintah Pusat, agar mengevaluasi kebijakan yang kesannya tanpa perencanaan yang baik tanpa metode pemikiran yang lengkap dan komprehensif. Yang akhirnya menghabiskan anggaran sampai ratusan triliun, besar sekali. Mudah-mudahan program tersebut dievaluasi dan perbaikan," pungkasnya