Waspada, Gejala Baru Covid-19

Foto: BBC

Foto: BBC

Roemahmedia.com I JAKARTA,- Sudah orang mengetahui gejala infeksi virus corona / Covid-19 seperti demam, batuk kering, sesak nafas hingga hilang kemampuan indra penciuman. Namun belakangan muncul gejala baru Covid-19 yang belum diketahui banyak orang. Gejala baru Covid-19 itu timbul berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman para dokter yang menangani kasus tersebut. Melakukan pemeriksaan dan mencari bantuan profesional memang merupakan langkah yang paling tepat ketika kita merasakan gejala yang mengganggu. Namun mengetahui gejala-gejala baru Covid-19 bisa menjadi cara efektif untuk deteksi dini. Berikut gejala baru Covid-19 seperti dilansi Kontan.co.id 1. Gejala baru Covid-19 berupa Silent hypoxia Gejala baru Covid-19 mengejutkan bagi sebagian dokter yang sudah berpengalaman puluhan tahun. Gejala baru Covid-19 membuat pasien menderita infeksi paru-paru kronis, dengan tingkat oksigen yang sangat rendah. Namun, tidak ada masalah pernapasan sama sekali. Dalam sebuah opini yang ditulis untuk New York Times, Richard Levitan, MD, menjelaskan lebih dalam tentang hal ini. Dia mengatakan, kebanyakan pasien dengan kondisi tersebut dilaporkan sakit selama seminggu atau lebih dengan gejala demam, batuk, sakit perut dan kelelahan, tetapi napas mereka menjadi pendek di hari mereka datang ke rumah sakit. "Pneumonia mereka jelas telah berlangsung selama berhari-hari, tetapi saat mereka merasa harus pergi ke rumah sakit, mereka seringkali sudah dalam kondisi kritis," ungkap dia. 2. Gejala baru Covid-19 berupa pembekuan darah dan stroke Salah satu gejala baru Covid-19 yang terkadang mematikan berkaitan dengan pembekuan darah yang tidak normal. Ahli radiologi intervensi Yale Medicine yang berspesialisasi dalam prosedur jantung yang dipandu gambar, Hamid Mojibian, MD memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, otopsi pasien Covid-19 menunjukkan mikroemboli (gumpalan kecil) di berbagai organ yang menjelaskan beberapa disfungsi organ pada pasien. "Pasien Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi untuk membentuk gumpalan darah arteri yang bisa sangat berbahaya," kata dia. Namun, tingkat berbahayanya bergantung pada di mana gumpalan terbentuk atau bermigrasi. "Semua organ dalam tubuh kita bergantung pada darah yang dibawa melalui sistem arteri untuk berfungsi dengan benar. Setiap gangguan suplai darah dapat mengakibatkan konsekuensi yang parah," tambah Mojibian. Ada sejumlah laporan pembekuan terjadi di aorta, arteri ginjal (menyebabkan infark ginjal), dan tungkai (menyebabkan kaki hitam dan gangren). Namun, yang paling merusak adalah gumpalan di pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan stroke, bahkan pada orang yang lebih muda.