Ini Dia Mobil Bersejarah Milik Jenderal Ahmad Yani

Roemahmedia.com I JAKARTA,- Bertugas sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat, salah satu pahlawan Indonesia yang gugur dalam peristiwa berdarah G30S/PKI Letnan Jendral Ahmad Yani diberikan mobil dinas terbaik kala itu. Jendral Ahmad Yani pun merasakan racikan Amerika Serikat, Oldsmobile 98 yang kala itu merupakan salah satu mobil tercanggih dan termewah. Mengutip detikOtto, dalam kesehariannya, Letjen Ahmad Yani sangat sering menggunakan mobil produksi General Motors kelir hitam ini. Awalnya, memang kendaraan bernomor registrasi AD-01 tersebut hanyalah mobil dinas semata. Namun karena jasanya, Oldsmobile 98 kelid hitam itu sudah menjadi kendaraan utamanya sejak Februari 1965. Hal tersebut disahkan secara tertulis di surat keputusan Kementerian Angatan Darat Nomor : Kep-504/6/1966 pada 6 Juni 1966, yang mengungkapkan mobil dinas tersebut dihapus dari pertanggung jawaban administrasi Angkatan Darat dan menjadi milik keluarga Letjen Ahmad Yani. Didalam dapur pacunya, mobil tersebut sudah menggendong mesin V-8 Cylinder cubic inch (6490) dan memiliki kekuatan 250 daya kuda dengan 4 barrel karburator. Tak hanya itu, Oldsmobile 98 juga sudah dibekali rocket ultra compression. Pada bagian transmisi, jendela, stir, dan remnya, mobil kesukaan Letnan Jendral Ahmad Yani ini telah didukung oleh sistem otomatis. Karena fitur tersebut, maka mobil ini di klaim sebagai salah satu kendaraan yang modern dan mewah pada zamannya. Karena hanya dimiliki oleh beberapa kalangan tertentu saja, mobil tersebut sempat menjadi ikonik yang sangat kental akan Letjen Ahmad Yani. Namun, untuk mengenang jasanya dan peristiwa naas yang menimpa Letjen Ahmad Yani pada gerakan G30S/PKI , pada Mei 1989, mobil dengan ukuran ban 8,25 x 14 tersebut dipamerkan di Monumen Pancasila Sakti atas inisiatif Kepala Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI. Sayang mobil ikonok memiliki beberapa goresan, terdapat karat, lampu pecah, dan interior yang mulai sobek. Meski demikian aura akan kecanggihan dan ketangguhan Oldsmobile 98 masih terasa.