Wow, Sekilogram Kacang Macadamia Rp 450ribu

BANDUNG, roemahmedia.com - Kacang Macadamia dihargai sangat mahal bukan hanya karena rasa yang lembut, tetapi juga karena minyak yang dihasilkan. Biji kacang macadamia dapat menghasilkan minyak hingga 80%. Minyak ini berguna untuk kosmetik, terutama untuk produk perawatan kulit, karena merupakan alternatif untuk minyak mink (pelembab extra untuk kulit). Lalu berapa kira-kira harga kacang ini? Harga kacang Macadamia kupas berkisar antara $30 sampai $40/kg alias kisaran Rp 350-450 ribu per kilonya lho.  Kacang Macademia, salah satu kacang yang juga dibudidayakan di Indonesia. Harga kacang jenis ini menjadi termahal di dunia lantaran dikaitkan dengan alasan bahwa Pohon Macadamia harus menunggu 7-10 tahun untuk menghasilkan kacang, dan juga kulit sangat keras padahal kacang dijual harus dalam bentuk biji kacang saja. Kacang macadamia merupakan tanaman suku Proteaceae yang berasal dari Australia. Kacang ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena harga kacangnya mahal. Seperti jenis kacang pada umumnya, kacang macadamia juga cocok dikonsumsi tanpa diolah ataupun diolah dengan mencampurkannya dalam cokelat, kue kering dan lain-lain. Tanaman Macadamia berasal dari Australia Timur. Tanaman ini tumbuh tinggi sekitar 10-12 meter dan dapat mencapai 40 meter di alam bebas. Tanaman mulai berbuah saat mencapai umur 6-7 tahun. Daun macadamia cukup panjang sekitar 6-30 cm dan memiliki lebar daun sekitar 2-13 cm. Daun macadamia tersusun dalam lingkaran terdiri dari 3-6 anak daun berbentuk lanceolatus, obovatus atau berbentuk elips. Tepi daun ada yang rata dan ada pula yang berbentuk serratus (bergerigi) tajam. Bunga tersusun dalam untaian seperti bulir yang panjang. Warna bunga bervariasi mulai dari putih hingga ungu, panjangnya sekitar 10-15 cm. Rangkaian racemus bunga memiliki panjang sekitar 5-30 cm. Bunga memiliki tepal berjumlah 4. Bunga akan menghasilkan buah berwarna hijau saat muda dan coklat saat matang. Buah memiliki kulit buah yang keras, berkayu, dan berbentuk bulat seperti globe berujung runcing yang berisi satu atau dua biji. Selain spesies Macadamia integrifolia, tanaman M. tetraphylla juga menghasilkan biji yang dapat dikonsumsi dan diolah sebagai kacang macadamia. Proses pemanenan kacang macadamia termasuk unik karena dilakukan dengan cara menggoyang-goyangkan pohonnya. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, pada perkebunan macadamia, pemanenan sudah menggunakan alat pemetik mekanik. Macadamia dinamai seperti penemunya yaitu John Macadam, dia adalah rekan kerja Ferdinand von Mueller yang pertama menemukannya di tahun 1857.  Menurut Suyanto Kartosoewarno MS, insinyur peneliti kacang Makadamia, pada tahun 1971 bibit kacang yang dibawa dari Hawaii ditanam di kebun kopi Blawan, Bondowoso, Jawa Timur sebanyak 105 pohon. Kebun ini milik PTPNXII. Pertumbuhan dari 105 tanaman pada ketinggian tempat sekitar 900 mdpl ini cukup bagus, bahkan berbuah lebat.  Pemilihan Macadamia juga mengingat tanaman ini mampu meningkatkan fungsi hidrologis, pengendalian erosi, tahan terhadap kebakaran dan kekeringan. Selain cocok dengan agroklimat DTA Toba, yang tak kalah penting, tanaman ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi bagi masyarakat.  Tanaman macadamia yang akan dikembangkan adalah jenis Macadamia integrifolia, sebagai penghasil kacang yang mempunyai nilai ekonomi sangat tinggi yaitu sekitar Rp. 100 - 500 juta per hektar.***