Validasi SSGI Tahun 2022 dilakukan secara internal dan eksternal

Ilustrasi/IST

Ilustrasi/IST

BANDUNG, roemahmedia.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Nina Susana Dewi mengikuti pengumpulan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 di Kabupaten Majalengka, belum lama ini. Ada pun progress pengumpulan di Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut: • Kab. Majalengka terdapat 67 Blok Sensus (BS) • 670 Rumah Tangga Balita (RUTA) (masing-masing BS 10 RUTA) • Tersebar di 26 Kecamatan dan 30 Puskesmas • Sampai dengan tgl 19 September 2022 sudah 28 BS (280 RUTA) • Terdapat 4 Tim enumerator (8 orang) Validasi SSGI 2022 dilakukan secara internal dan eksternal, sejak dari kegiatan Workshop MoT, ToT, Updating, TC, sampai Pengumpulan data di lapangan yang dilakukan secara internal maupun eksternal. Proses validasi internal dilakukan secara berjenjang mulai dari tahap MoT, ToT, updating, TC sampai pengumpulan data menggunakan instrumen yang akan disiapkan oleh Tim Teknis Pusat. Sementara Validasi eksternal akan dilakukan oleh AIPVOGI (Asosisasi Pendidikan Vokasi Gizi Indonesia) dengan proses validasi dilakukan secara berjenjang mulai dari tahap workshop (MoT, ToT, TC) sampai pelaksanaan pengumulan data di rumah tangga. “Validasi yang dilakukan pada tahap workshop/pelatihan antara lain meliputi kesesuaian jadwal, materi, metode dan praktik pengajaran, dinamika kelas, dan evaluasi,” kata Kadinkes. Selanjutnya ia mengatakan, validasi yang dilakukan pada tahap pengumpulan data adalah untuk melihat apakah proses wawancara dan pengukuran antropometri yang dilakukan enumerator sudah sesuai dengan SOP dan pedoman atau belum. “Proses validasi di TC akan dilakukan di 155 kabupaten/kota terpilih sedangkan proses validasi saat pengumpulan data akan dilakukan secara sampling,” tambahnya. Jumlah blok sensus di Jawa Barat berdasarkan keterangannya berjumlah 2.268 BS. Rangkaian kegiatan pertanggungjawaban pelaksanaan SSGI 2022 di Kabupaten/Kota di Jawa Barat saat ini sudah mencapai tahap puldata dan akan dilaksanakan hingga bulan depan. Ada pun pelaksanaannya dilakukan di 34 provinsi di Indonesia pada 514 Kabupaten/ Kota dengan jumlah blok sensus mencapai lebih dari 34 ribu dan 345 ribu rumah tangga balita. Tujuan SSGI adalah untuk memperoleh revalensi stunting, wasting, underweight dan overweight serta memperoleh informasi capaian indikator intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. “SSGI merupakan salah satu upaya Jawa Barat dalam mencapai Jabar Zero Stunting di masa yang akan dating,” tutup Kadinkes Nina.