Raden Tedi (PAN): Penjajagan Kerjasama LN Ridwan Kamil yang belum terealisasi diminta ditindaklanjuti OPD terkait

Adikarya Parlemen

Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari Fraksi PAN Dapil XI Subang Majalengka Sumedang Raden Tedi ST.

Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari Fraksi PAN Dapil XI Subang Majalengka Sumedang Raden Tedi ST.

BANDUNG, roemahmedia.com - Anggota Komisi 1 DPRD Jabar dari Fraksi PAN Dapil XI Subang Majalengka Sumedang, Raden Tedi ST mengimbau agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Badan/Dinas/ Biro terkait untuk menindaklanjuti secara proaktif, penjajakan kerjasama Luar negeri yang dilakukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan sejumlah negara yang masih proses atau belum terealisasi. "Masa pemerintahan Ridwan Kamil-Uu sampai awal September 2023, masih banyak penjajagan kerjasama tersebut belum terealisasi, makanya OPD terkait harus pro aktif," jelas Raden Tedi, 29 Mei 2023. Hal ini terkait sejumlah agenda kerjasama luar negeri, baik perdagangan maupun investasi di berbagai sektor, oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang masih dalam proses. Sebelumnya menjelang akhir masa pemerintahannya pada awal September 2023, Gubernur Jabar Ridwan Kamil kembali melakukan ikhtiar menarik investasi ke Jabar, bertemu dengan American Indonesia-Chamber of Commerce (AICC). AICC ini merupakan organisasi kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan para pengusaha Amerika Serikat, dalam Perjalanan Dinas Luar Negeri ke Amerika Serikat, Rabu (3/5/2023). Dalam pertemuan tersebut, Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- memaparkan perekonomian Indonesia yang sedang dalam kondisi baik, terutama perekonomian Jabar yang tumbuh 5,45 persen. Selain itu, Kang Emil juga mengemukakan kepada AICC bahwa Provinsi Jabar merupakan destinasi investasi yang menarik. Hal itu terlihat dari realisasi investasi di Jabar yang mencapai Rp174,6 triliun pada 2022. Angka itu menjadi yang tertinggi di Indonesia. Pada periode Januari-Maret (Triwulan I) 2023, realisasi investasi di Jabar sebesar Rp50 triliun. Jumlah itu juga menjadi yang tertinggi di Indonesia. Jawa Barat memiliki kurang lebih 37,5 juta tenaga kerja produktif, dan memiliki produktivitas SDM tertinggi di Indonesia serta salah satu yang tertinggi di ASEAN. Sedangkan hal ketiga adalah kualitas pelayanan yang baik ( _good service quality_ ).