Raden Tedi: Selama Reses, Aspirasi Perbaikan Jalan Desa Paling Menonjol

Adikarya Parlemen

Anggota Komisi 1 DPRD Jawa Barat Jaba Dapil XI, Kabupaten Subang, Majalengka dan Sumedang.Raden Tedi. ST,

Anggota Komisi 1 DPRD Jawa Barat Jaba Dapil XI, Kabupaten Subang, Majalengka dan Sumedang.Raden Tedi. ST,

BANDUNG, roemahmedia.com - Perbaikan Jalan Desa Paling Menonjol selama Reses. Jalan di pelosok desa masih banyak yang rusak dan tak kunjung diperbaiki, sehingga dikeluhkan masyarakat. Hal ini dikemukakan Anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Raden Tedi. ST, selama reses ke Dapil XI, Kabupaten Subang, Majalengka dan Sumedang. Raden Tedi menjelaskan reses merupakan sarana efektif anggota dewan untuk bertemu langsung dan menampung aspirasi masyarakat di masing-masing dapil. "Aspirasi ini ada yang disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jabar maupun Kab/kota," jelas Raden Tedi, belum lama ini. Tujuan reses juga untuk menjemput usulan program, yang nantinya akan dibahas dalam sidang DPRD Provinsi setiap tahun anggaran. aspirasi dan masukan yang diperoleh saat reses akan diperjuangkan serta ditindaklanjuti dalam program pembangunan daerah sesuai dengan kewenangannya. “Hasil reses dapat dimasukan saat penyusunan pokok-pokok pikiran DPRD dan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), terutama untuk Kabupaten Subang, Majalengka dan Sumedang yang merupakan daerah pemilihan saya," ujarnya. Tedi menjelaskan, reses juga menjadi sarana pengawasan pelaksanaan program-program pemerintah di Dapil. Seperti halnya yang telah dilakukannha saat monev Rutilahu Bantuan Provinsi Jawa Barat untuk 56 desa dan kelurahan penerima perbaikan rumah tidak layak huni. "Pelaksanaannya bisa kita lihat dari aspirasi masyarakat, program-program Pemprov Jabar melalui reses juga akan kita ketahui baik secara langsung maupun dari aduanmasyarakat,” katanya. Politisi Partai Amanat Nasional ini juga menambahkan jika semua program bantuan untuk masyarakat harus terlaksana dengan baik dan transparan sehingga pada akhirnya dapat menurunkan angka kemiskinan. "Ya, selama masa reses itulah kita bisa mendengarkan langsung aspirasi hingga aduan dan keluhan masyarakat," pungkas Raden Tedi.