BANDUNG, roemahmedia.com - Darurat sampah akibat peristiwa terbakarnya TPA Sarimukti beberapa waktu lalu disikapi sebagai hikmah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan sejumlah kalangan masyarakat.
Berawal dari sana, berbagai pegiat lingkungan dan aksi-aksi yang sebenarnya sudah lama dijalankan semakin muncul ke permukaan dan banyak digaungkan.
Salah satu yang menjadi andalan Pemkot Bandung adalah program Kang Pisman, atau akronim dari kurangi, pisahkan, manfaatkan.
Program ini juga menjadi salah satu upaya yang diapresiasi oleh Muhammad Satori. Akademisi yang menjadi bagian dari Tim Ahli Darurat Sampah Kota Bandung ini menyebut, pemisahan sampah sejak dari level rumah tangga menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi.
"Memilah itu artinya cara memyimpan sampah di rumah. Jadi ketika kita menghasilkan sampah, pastikan psikomotorik kita mulai berubah. Sisa makanan masuk ember, botol plastik masukkan ke dalam karung, residu masukkan ke wadah tersendiri, simpan di depan rumah," ujar Satori dalam seminar Bandung Menjawab Episode 11.
Ia mengatakan, saat ini yang menjadi pekerjaan rumah Pemkot Bandung dalam upaya memasifkan gerakan Kang Pisman adalah edukasi dan sarana prasarana.
Menurut Satori, edukasi menjadi hal yang sangat strategis dan perlu terus digenjot. Masyarakat terlalu lama terbuai dengan kebiasaan memperlakukan sampah.
"Masyarakat Kota Bandung tampak seperti bingung karena tidak biasa (memisahkan sampah). Padahal, sampah organik yang dibuang ke TPA, itu mengandung gas metan yang mudah terbakar," ujarnya.
Sebagai semangat baru, Satori pun menyebut sudah waktunya masyarakat Kota Bandung mengganti slogan "Buanglah Sampah Pada Tempatnya" menjadi "Simpanlah Sampah Sesuai Jenisnya".
"Sudah harus diubah. Jadi sekarang kita memandang sampah bukan lagi sebagai sesuatu yang menjijikkan," katanya.
Ia juga berharap, aspek edukasi Kang Pisman dapat dijalankan maksimal dari mulai segmen pendidikan usia dini hingga segmen masyarakat dewasa.
"Hikmah dari kejadian ini, salah satunya kita perlu mengubah paradigma tentang sampah," tuturnya.
Sebagai informasi, anda dapat menyimak secara lengkap perbincangan Satori melalui tayangan Bandung Menjawab Episode 11 di Kanal YouTube Diskominfo Kota Bandung.
News
Slogan di Kota Bandung "Buang Pada Tempatnya" berubah jadi "Simpanlah Sampah Sesuai Jenisnya"
902023-11-17 05:37:572 Mins read0 CommentMuhammad Satori. Akademisi yang menjadi bagian dari Tim Ahli Darurat Sampah Kota Bandung.
Baca Juga
ragam
Gempur Pungli di Kota Bandung, Bambang Instruksikan Jajarannya Tindak Tegas!
yoga22024-04-20 08:07:012 Mins read ragam
Ini area yang Rawan Pungli Temuan Sekda Jabar Herman saat Cek Masjid Al Jabbar, dari Parkir Hingga Odong-odong
yoga22024-04-19 05:59:162 Mins read ragam
"Sapu lobang", Bikin Jalan Tak Lagi Jadi Penghambat laju kendaraan pemudik Lebaran
yoga22024-04-14 12:52:202 Mins read ragam
Daud Achmad dan Setiawan, Sosok Birokrat Pemprov Jabar yang dinilai Mumpuni jadi Cawagub Jabar
yoga22024-04-12 10:20:152 Mins read ragam
"BUAT KAMU", Bersih-bersih Trotoar ala Pemkot Bandung Libatkan Pelajar dan Komunitas
yoga22024-03-20 10:52:022 Mins read ragam