Makan Bergizi Gratis di Kota Bandung telah Siap 2.500 Porsi Per Hari Sementara untuk 6 Sekolah

Ilustrasi

Ilustrasi

Caption: Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar saat menerima audiensi dari Indonesia Food Security Review terkait Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah di Balai Kota Bandung, Senin 13 Mei 2024. BANDUNG, - Makan Bergizi Gratis di Kota Bandung telah disiapkan 2.500 porsi per hari sementara untuk 6 sekolah. Namun jangan kaget ini baru ujicoba karena Pemkot Bandung terpilih menjadi pilot proyek Makan Bergizi Gratis dari Indonesia Food Security Review (IFSR). Sebanyak 6 sekolah di Kota Bandung telah terpilih untuk pilot proyek program makan bergizi gratis yang menjadi program Presiden/Wapres terpilih Prabowo-Gibran. Makan Bergizi Gratis di ke-6 sekolah tersebut disiapkan 2.500 porsi per hari. Kota Bandung terpilih menjadi salah satu pilot project Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah yang dilaksanakan oleh Indonesia Food Security Review (IFSR). Rencananya, IFSR menyiapkan 2.500 porsi makanan bergizi gratis bagi siswa di 6 sekolah di Kecamatan Arcamanik Kota Bandung selama 90 hari mulai Juli hingga September 2024 mendatang. Keenam sekolah yang terpilih menjadi lokus program tersebut yakni: 1. SDS Rancakasumba, Kelurahan Cisaranten Kulon 2. SDN 004 Cisaranten Kulon, Kelurahan Cisaranten Kulon 3. SDN 244 Guruminda, Kelurahan Cisaranten Kulon 4. SDN 180 Prakasa Nugraha, Kelurahan Cisaranten Bina Harapan 5. SMP Langlangbuana 2, Kelurahan Sukamiskin 6. SDN 181 Sukamiskin, Kelurahan Sukamiskin. Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan, Pemkot Bandung akan mendukung program Makan Bergizi Gratis di sekolah. Hal tersebut diungkapkan Hikmat saat menerima Audiensi dari Indonesia Food Security Review terkait Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah di Balai Kota Bandung, Senin 13 Mei 2024. Menurutnya, kolaborasi ini sebagai upaya mempersiapkan anak didik yang berkualitas serta sehat secara jasmani, rohani dan keuangannya. Hal ini juga sejalan dengan upaya pencegahan stunting. Menurutnya, program ini juga dapat dikolaborasikan dengan program ketahanan pangan Kota Bandung yakni Buruan Sae. "Teman-teman Buruan Sae bisa kita berdayakan bersama. Ini juga berkorelasi dengan program stunting yang selama ini menjadi program nasional. Kami dari Pemkot Bandung berterima kasih. Kita akan koordinasi berikutnya terkait teknis," ungkapnya. Hikmat juga mendorong beberapa hal terkait program ini mulai dari higenitas, pengemasan hingga sanitasi. Sehingga program ini dapat berjalan maksimal. "Makanan harus dijaga higienisnya. Saran menu dan tampilan harus kekinian sehingga anak antusias. Dari mulai penyajian dan tata kelola teknologi pangan harus menarik. Karena program ini akan menasional," ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal IFSR, Alfatehan Septianta mengungkapkan, program Makan Bergizi Gratis di Sekolah telah dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi. Ini juga merupakan uji coba program unggulan yang akan digulirkan presiden terpilih. "Presiden terpilih sudah berkomitmen terkait makan bergizi gratis di sekolah. Kita sudah running di Kecamatan Warungkiara Sukabumi sudah jalan hampir 5 bulan," ujarnya. Ia menerangkan, program ini sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam program ini akan terdapat 6 aktivitas utama yakni: 1. Pemberian makan dan susu gratis dan bergizi kepada siswa dan guru setiap hari ajar. 2. Penyuluhan terkait hidup sehat dan bergizi untuk keluarga. 3. Melakukan pengukuran dampak dan monitoring evaluasi. 4. Pemberdayaan komunitas sebagai pekerja pada program. 5. Pemberdayaan penyuplai bahan pangan lokal. 6. Manajemen daur ulang dan nol sampah. "Sudah kurang lebih ada 5 komoditas yang bisa diterima dari Buruan Sae," ujarnya. Secara teknis, tim IFSR akan membentuk dapur umum dan memasak makanan dengan bahan pangan lokal untuk seterusnya didistribusikan ke sekolah penerima manfaat. Ia mengatakan, IFSR juga akan melakukan implementasi ujicoba program makan siang di beberapa sekolah di 10 kabupaten/kota usulan prioritas. Pelaksanaan program ini juga terlaksana atas dukungan HIPMI Jawa Barat dan beberapa donor yang memberikan masukan terhadap penentuan indikator pemilihan sekolah mitra. "Secara jangka panjang kami berharap program ini dapat meningkatkan derajat kesehatan dan peningkatan akademik siswa," katanya.