Pertama Kali di Dunia, ITB Jadi Tuan Rumah Kontes Robot Secara Online

Foto: Javanews.TV/ MAT

Foto: Javanews.TV/ MAT

Roemahmedia.com I BANDUNG,- Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pertama kalinya di dunia menjadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia (KRI) yang dilakukan secara online/daring. Sekretaris ITB Prof. Dr.Ing. Ir. Widjaja Martokusumo mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memacu kreativitas, inovasi dan menjaga semangat mahasiswa dan terutama juga para penggiat robotika untuk tetap produktif beraktivitas dan berkarya dalam kondisi pandemi Covid-19, maka pelaksanaan Kontes Robot Indonesia tahun 2020 dicoba untuk diselenggarakan secara daring. "Merebaknya wabah pandemi Covid-19 memaksa kita semua mengubah gaya hidup. Kegiatan KRI yang telah berjalan selama 17 tahun, turut terkena dampaknya. Kompetisi robot daring ini menjadi konsep kegiatan pertama, baik di Indonesia maupun di dunia, yang diselenggarakan secara live."kata Widjaja dalam teleconference, Rabu (7/10/2020) KRI sendiri kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang diikuti oleh mahasiswa dari Perguruan Tinggi di Indonesia. Pada tahun 2020 ini, Kontes Robot Indonesia diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional bersama-sama dengan Institut Teknologi Bandung. Sebelumnya, ITB pernah menjadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia pada tahun 2012. Dan pada tahun 2020 ini kembali menjadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia dengan konsep baru, yang diselenggarakan secara daring. Dia menjelaskan untuk teknis pelaksanaannya, para peserta bertanding di tempatnya masing-masing yang ditayangkan secara daring melalui mekanisme video conference, sementara juri dibantu oleh panitia memandu pelaksanaan KRI serta melakukan proses penilaian secara terpusat di perguruan tinggi yang menjadi tuan rumah. "Pelaksanaan KRI secara daring ini juga menekankan protokol kesehatan yang harus dipatuhi baik di kampus peserta masing-masing maupun di lokasi ruang kendali penjurian,"ujarnya Adapun, Ketua Dewan Juri KRI Prof. Dr.Eng. Drs. Benyamin Kusumoputro, M.Eng menambahkan selain terkait dengan protokol kesehatan, dua tantangan utama yang harus dihadapi dalam pelaksanaan KRI Daring 2020 adalah fairness dan fairplay. Fairness berarti semua tim memiliki kemampuan teknologi dan infrastuktur pendukung yang sama. Sementara fairplay yakni semua tim yang mengikuti kontes bisa bermain dengan jujur dan tanpa melakukan kecurangan apapun. "Bentuk pertandingan dan penilaian disesuaikan dengan kondisi pelaksanaan secara daring tanpa mengurangi faktor kompetitif dan daya tarik masing-masing divisi,"ujarnya Kontes Robot Indonesia diselenggarakan dalam beberapa tahap. Pada tahap awal seluruh calon peserta melalui dua kali seleksi (seleksi proposal dan seleksi kemajuan robot). Peserta yang lolos seleksi diundang untuk mengikuti Kontes Robot Indonesia Tingkat Wilayah. Tim peserta dengan prestasi terbaik pada tingkat wilayah, diundang untuk mengikuti Kontes Robot Indonesia Tingkat Nasional. Kontes Robot Indonesia 2020 mempertandingkan 4 divisi di Tingkat Wilayah, yaitu Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Sementara divisi Kontes Robot ABU (Asia Pasific Broadcasting Union) Indonesia (KRAI) belum diselenggarakan dan divisi Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI) akan langsung bertanding di KRI Tingkat Nasional. KRI Tingkat Wilayah dibagi menjadi 2 wilayah. KRI Wilayah I, yang diikuti oleh tim mahasiswa dari wilayah Indonesia bagian Barat. KRI Wilayah II diikuti oleh tim mahasiswa dari wilayah Indonesia bagian Timur. KRI WilayahRoemahmedia.com I diselenggarakan pada tanggal 6-8 Oktober 2020 yang diikuti oleh 79 tim robot dari 42 perguruan tinggi. KRI Wilayah II diselenggarakan pada tanggal 9-11 Oktober 2020 yang diikuti oleh 90 tim robot dari 47 perguruan tinggi. "Total terdapat 169 tim robot dari 89 Perguruan Tinggi yang akan bertanding pada KRI Tingkat Wilayah ini. Tim robot dengan prestasi terbaik pada KRI Tingkat Wilayah, akan diundang untuk mengikuti KRI Tingkat Nasional pada tanggal 16-22 November 2020, yang juga diselenggarakan oleh ITB,"jelasnya Sementara itu, Plt Kapuspernas Asep Sukmayadi, S.IP., M.Si menjelaskan cikal bakal pelaksanaan Kontes Robot Indonesia sudah berjalan sangat lama, yaitu sejak tahun 1993 ketika PES-ITS (Saat ini Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) menyelenggarakan kontes robot yang pertama di Indonesia dengan nama Indonesia Robot Contest (IRC) 1993. "Sejalan dengan waktu, pada tahun 2003 kontes robot ini menjadi kontes robot nasional yang resmi diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan TInggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan saat itu,"ujarnya Kontes yang pada awalnya hanya mempertandingkan 2 (dua) divisi, terus berkembang menjadi 6 (enam) divisi, yaitu: 1. Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI); 2. Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI); 3. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda; 4. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid; 5. Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI); 6. dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI). "Kontes Robot ABU Indonesia mengacu pada kompetisi internasional tahunan Asia Pasific Broadcasting Union Robot Contest (ABU Robocon),"tambahnya Adapun, pemenang KRAI menjadi wakil Indonesia pada kompetisi robot ABU Robocon tersebut. Kontes Robot Pemadam Api Indonesia mengacu pada kompetisi internasional Trinity College International robot contest. Contest yang diselenggarakan di Connecticut Amerika Serikat. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia mengacu pada kompetisi robot internasional Robocup. "Sementara Kontes RobotSeni Tari Indonesia dan Kontes Robot Tematik Indonesia merupakan kontes robot yang khas sesuai dengan budaya dan kebutuhan masyarakat di Indonesia,"pungkasnya