Jabar Usulkan 18 Kab/Kota untuk Penghargaan KKS, Setiawan: Penanganan Kesehatan Jabar Sudah Multisektor

Sekdaprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja saat memberikan keterangan kepada awak media seusai acara Verifikasi Lanjutan Tim Pembina Provinsi terbaik Penghargaan KKS 2023  di Gedung Sate Kamis 10/8.

Sekdaprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja saat memberikan keterangan kepada awak media seusai acara Verifikasi Lanjutan Tim Pembina Provinsi terbaik Penghargaan KKS 2023 di Gedung Sate Kamis 10/8.

BANDUNG, roemahmedia.com - Tahun 2023 Provinsi Jawa Barat mengusulkan 18 Kab/Kota yang salahsatunya sudah memenuhi ODF (Open defecation free/Stop Buang Air Besar sembarangan) untuk mengikuti Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat tingak5 Nasional 2023. Kab/Kota yang diajukan tersebut yaitu : Katagori Swasti Saba Wistara adalah Kab Sukabumi, Kab Bandung Barat, Kab Subang, Kab Bandung, Kab Garut, Kota Depok, Kota Bandung, Kab. Pangandaran, Kota Banjar dan Kab. Sukabumi. Katagori Swasti Saba Wiwerda: Kota Cirebon, Kab Sumedang, Kab Indramayu, Kab Purwakarta, Kab Cianjur, Kab Karawang dan Kota Sukabumi. Sedangkan katagori Swasti Saba Padapa adalah Kab Ciamis dan Kab Tasikmalaya. Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengemukakan Pemprov Jabar dalam mewujudkan kabupaten dan kota kesehatan tidak hanya ditangani Dinas Kesehatan saja tetapi melibatkan 20 Organisasi Perangkat Daerah. "Jabar dalam menangani kesehatan ini sudah secara multisektor," ujar Setiawan di ruang kerjanya, seusai memberikan sambutan pada Verifikasi Lanjutan Tim Pembina Provinsi terbaik Penghargaan KKS 2023 di Gedung Sate Kamis 10/8. Menurut Setiawan, kalau hanya fokus pada pelayanan kesehatan melalui satu dinas kesehatan saja tidak akan berhasil dalam penanganan kesehatan, karena kontribusinya hanya 2O persen. Meski ada rumah sakit puskesmas, obat-obatan kalau perilaku orang tidak sehat ya tetap sakit. "Maka dari itu, penanganan kesehatan di Jabar sudah multisektor," lanjut Setiawan Setiawan, lebih detail menjelaskan derajat kesehatan seseorang dipengaruhi 4 faktor, yaitu lingkungan, seperti sanitasi, air bersih, udara, sampah dll. "Porsi faktor lingkungan ini mencapai 40 persen," jelasnya. Juga faktor perilaku, Setiawan mencontohkan, jika makan tidak mencuci tangan tetap akan sakit juga. Pengaruh faktor perilaku ini mencapai 30 persen. "Nah barulah pelayanan kesehatan yang mencapai 20 persen dan 10 persen adalah faktor genetik," tutur Setiawan. ** Provinsi Jawa Barat pada tahun 2021 mendapatkan penghargaan sebagai Tim Pembina Kab/Kota Sehat tk Provinsi terbaik bersama – sama dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Jawa Timur. Penyelenggaraan Program Kabupaten/Kota Sehat diselenggarakan setiap dua tahun sekali di tahun ganjil dan diberikan kepada Kabupaten/Kota yang mengusulkan tatanan pengaturan untuk dinilai oleh Tim Penilai Pusat. Program ini diselenggarakan oleh Kemenkes dan Kemendagri. Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat mengangkat Swasti Saba dengan jumlah 3 jenis penghargaan, yaitu : 1. Penghargaan Swasti Saba Padapa (Pemantapan): A. Kabupaten/Kota minimal harus sudah memenuhi prasyarat penduduknya sudah ODF (Open Defecation Free) atau sudah terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan sebesar minimal 80%. B. Nilai semua Tatanan (9 Tatanan) harus tercapai minimal 71% hingga 80%. 2. Penghargaan Swasti saba Wiwerda (Pembinaan): A. Kabupaten/Kota minimal harus sudah memenuhi prasyarat penduduknya sudah ODF (Open Defecation Free) atau sudah terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan sebesar minimal 90%. B. Nilai semua Tatanan (9 Tatanan) harus dicapai minimal 81% hingga 90%. 3. Penghargaan Swasti Saba Wistara (Pengembangan): A. Kabupaten/Kota minimal harus sudah memenuhi prasyarat penduduknya sudah ODF (Open Defecation Free) atau sudah terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan sebesar 100%. B. Nilai semua tatanan harus memenuhi minimal 91 % hingga 100 %. Seluruh proses Pembinaan dan Penilaian oleh Tim Pembina KKS Provinsi sudah dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2023. Untuk tahun 2023 ini setiap kabupaten/kota yang mengusulkan penilaian KKS harus melakukan penilaian, setelah itu Tim Pembina KKS provinsi juga melakukan Penilaian atas dokumen yang diusulkan oleh Tim Pembina KKS Kab/Kota. Selanjutnya hasil penghakiman Tim Pembina KKS Provinsi kemudian disampaikan kepada Tim Pembina KKS Nasional pada tanggal 1 Mei 2023. Berdasarkan lini masa kegiatan Tim Pembina KKS Nasional, rencananya hasil penilaian Pusat nanti akan disampaikan pada awal September 2023 ke Provinsi. Peranan TPPKS Jabar dalam mensukseskan pemberian penghargaan Kab/Kota Sehat adalah : Adanya Inovasi dokumen digital melalui cloud storage di Jabar Drive dan Dashboard Dokumen KKS untuk visualisasi data Penguatan kolaborasi Lintas sektor menjahit pemenuhan penyelenggaraan 9 tatanan KKS dengan program Jabar Juara Roadshow pembinaan Kab/kota untuk percepatan ODF, penguatan kelembagaan dan pemenuhan dokumen Coaching class 9 tatanan untuk membangun penyamaan persepsi dan pemahaman indikator pokok dan pendukung Pembentukan Forum Jabar Sehat, membangun kekuatan peran pentahelix.