Perjuangan Pak Iwan Terapkan Digitalisasi di OPD Buahkan Hasil, Launching SISDA & Command Center DSDA Jabar

Sekdaprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja saat memberikan masukan dan koreksi pada saat launching  Aplikasi Dashboard Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) dan Command Center di Kantor Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (24/8/2023).

Sekdaprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja saat memberikan masukan dan koreksi pada saat launching Aplikasi Dashboard Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) dan Command Center di Kantor Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (24/8/2023).

BANDUNG, roemahmedia.com - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja memberikan apresiasi kepada Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Jabar yang telah meluncurkan Aplikasi Dashboard Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) dan Command Center. Peluncuran aplikasi dashboard tersebut merupakan salah satu buah hasil perjuangan Pak Iwan (panggilan akrabnya) untuk menerapkan digitalisasi di organisasi perangkat daerah (OPD). ""Pertama saya ucapkan apresiasi dulu ya. Karena seperti yang saya bilang tadi yang paling sulit adalah fase memulai. Menginisiasi lalu mengeksekusi di fase awal itu paling sulit," ujar Pak Iwan. Apresiasi tersebut disampaikan Pak Iwan seusai melaunching Aplikasi Dashboard Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) dan Command Center di Kantor Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (24/8/2023). Turut mendampingi pada peluncuran aplikasi tersebut Kepala Dinas SDA Jabar Dikky Ahmad Sidik beserta jajarannya. Penggunaan aplikasi Dashboard ini menjadi indikator utama dalam penyajian informasi Sumber Daya Air nantinya. Yang bertujuan melakukan inventarisasi kondisi sumber daya air di Jawa Barat dengan membuat pengembangan sistem database pengelolaan sumber daya air. Pak Sekda menambahkan, dalam memulainya ke depan harus ada perbaikan secara berkala agar penggunaannya mampu lebih komunikatif. "Karena yang namanya Dashboard apalagi Command Center itu sebagai komando informasi, untuk pimpinan menjadi kebijakan," tuturnya Dashboard dan Command Center ini tidak bersifat single data. Artinya harus ada penyatuan data agar data tetap terinformasi. Dan akan menjadi acuan kebijakan. "Dinas SDA Jabar harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait lainnya," ujar Setiawan. Menurut Pak Iwan data harus bunyi. Artinya tidak mungkin bahwa sistem informasi ini hanya single data. "Harus kita overlay kan," katanya "Jadi curah hujan semakin tinggi, trus kemudian debit semakin tinggi artinya banjir akan jadi nah itu namanya data comand center data yang berbunyi untuk kebijakan," imbuhnya. Pak Iwan saat memberikan sambutan peluncuran aplikasi SISDA tersebut memberikan berbagai masukan dan koreksi terhadap fitur aplikasi SISDA tersebut yang sebelumnya terlebih dahulu dipaparkan oleh salahseorang pejabat fungsional Dinas SDA Jabar.