H. Ricky (Gerindra): Ekspansi sarana air bersih BUMD PT Tirta Gemah Ripah Perlu Diperluas

Adikarya Parlemen

Ketua Fraksi Partai Gerindra Persatuan DPRD Jabar Dapil Kab Bogor

Ketua Fraksi Partai Gerindra Persatuan DPRD Jabar Dapil Kab Bogor

BANDUNG, roemahmedia.com - Kondisi kemarau panjang yang saat ini melanda Indonesia khususnya Jabar, telah menyebabkan berbagai dampak. Dari dampak yang ditimbulkan diantaranya kekurangan pasokan air bersih di sejumlah Kabupaten/Kota. Sehubungan dengan kondisi krisis air bersih, Pemerintah Provinsi Jabar telah menyalurkan bantuan air bersih itu ke Kabupaten/Kota di Jabar, salah satunya Kabupaten Bogor. Berdasarkan informasi yang dihimpun kini, kekeringan sudah melanda 24 daerah. Sebagai solusi, tentunya untuk antisipasi kejadian serupa di kemudian hari, dibutuhkan inovasi dan kolaborasi semua pihak. Legislatif Jabar berharap salah satu BUMD milik Pemerintah Provinsi Jabar yaitu PT Tirta Gemah Ripah dapat memperluas ekspansi usaha. Hal ini, diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Jabar, H. Ricky Kurniawan,LC, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini. Heri, dalam keterangannya mengatakan keberadaan PT Tirta Gemah Ripah diatur dalam Perda Nomor 6 Tahun 2022. Merujuk pada isi pada Perda tersebut, dalam pasal 6 PT Tirta Gemah Ripah didirikan untuk pengembangan usaha dan pemanfaatan prasarana sumber daya air. Berkenaan dengan fokus usaha, dalam pasal 7 Perda tersebut diungkapkan kegiatan usaha adalah pengembangan dan pemanfaatan prasarana sumber air bersih. "sehubungan dengan hal tersebut PT Tirta Gemah Ripah diharapkan dapat memperluas pengadaan Sarana air bersih", jelas Ricky. Menurut Ricky, dalam teknis pengembangan ekspansi sarana air bersih, harus ada kolaborasi dengan PDAM yang ada di Kabupaten/Kota. Khusus di Kabupaten Bogor, dengan BUMD yang mengelola air bersih yaitu PDAM Tirta Kahuripan, saat ini sudah memberikan pelayanan baik kepada masyarakat. Sehubungan dengan harapan ekspansi, pengembangan sarana air bersih perlu diperluas ke beberapa daerah Kecamatan/Desa yang mengalami kesulitan air bersih. Pengembangan sarana air bersih juga bisa dialokasikan untuk daerah yang menjadi pusat mata air. Di daerah ini, fasilitasi pipanisasi itu bisa diimplementasikan. "Jika harapan itu bisa diimplementasikan masyarakat tak akan ada lagi kesulitan air bersih karena pasokan air sudah mencukupi", tutup Ricky.