BKD Jabar langsung panggil "TS" klarifikasi dugaan pelaku video mesum, Ternyata ASN DPMDesa

BANDUNG, roemahmedia.com - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar langsung menindaklanjuti kaitan dengan viralnya video mesum yang diduga melibatkan "TS" Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Saat ini BKD Jabar sedang menelusuri kebenaran terkait dugaan keterlibatan "TS". Dari hasil ke penelusuran tersebut, Kepala BKD Jabar Sumasna membenarkan kalau ASN berinisial"TS" tersebut dengan informasi berkesesuaian, bertugas di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMDesa) Jabar. "Kami sedang dalam proses pemanggilan yang bersangkutan, Kita sedang meminta bantuan DPMDesa apakah ada pengakuan dari yang bersangkutan," ujar Sumasna melalui pesan WhatsApp-nya, Minggu pagi 23 Juni 2024. Sumasna menjelaskan, TS adalah ASN yang pindah dari Tapanuli Utara pada 2020 lalu. Namun proses perpindahan TS baru rampung pada 2022 kemarin. Indikasi pembenaran "TS" ternyata merupakan ASN pindahan dari Tapanuli Utara. BKD menerima mutasi sejak tahun 2020. "Barulah pada tahun 2022 menjadi ASN karena kelengkapannya sudah dipenuhi 100 persen," jelas Sumasna. Mulanya, "TS" dikaitkan adanya dugaan sebagai pelaku dalam video mesum dengan sosok yang mirip dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Tapanuli Utara, inisial IS. Sedangkan wanita dalam video itu diduga oknum ASN Pemprov Jabar berinisial TS. Polres Tapanuli Utara (Taput) bahkan diketahui sempat memanggil TS. "Polres Tapanuli Utara mengirimkan surat pemanggilan terhadap TS, wanita yang diduga menjadi lawan lakon pria dalam video mirip oknum Sekda Taput IS demi menindaklanjuti keresahan warga atas beredarnya video mesum tersebut," kata Aiptu Walpon, dilansir detikSumut, Kamis (21/6/2024). Polisi telah memanggil IS atas video mesum diduga bersama ASN yang beredar di media sosial. IS membantah menjadi laki-laki yang berada dalam video itu. "Senin 10 Juni 2024, IS sudah diperiksa di Polres Taput. Hasil keterangan yang diperoleh penyidik, bahwa IS tidak mengakui bahwa dirinya yang ada dalam video tersebut," kata Walpon Baringbing, Selasa (11/6). Namun, Walpon mengatakan pihaknya tidak langsung percaya dengan keterangan IS itu. Dia menyebut pihak kepolisian akan melakukan uji forensik keaslian video itu. "Namun, demikian, penyidik tidak tinggal diam hanya percaya dengan keterangan IS. Untuk menguji keterangan tersebut langkah kita akan tetap melakukan uji forensik keaslian video itu," ujarnya.