Lagi, Tantangan KDM-Erwan, Percepatan Pembangunan Pelabuhan Patimban

Adikarya Parlemen

Pelabuhan Patimban Subang masih proses pembangunan.

Pelabuhan Patimban Subang masih proses pembangunan.

BANDUNG,- Ada seabreg "pekerjaan rumah" bagi Gubernur dan Wagub agub Jabar Terpilih Dedi Mulyadi (KDM)-Erwan untuk mewujudkan Jabar Istimewa. Tak hanya masalah kesehatan, pendidikan, kemiskinan dan pengangguran, tetapi juga soal keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang sudah dan masih berproses. Salahsatunya adalah Pelabuhan Patimban. Pelabuhan di Kabupaten Subang ini diproyeksikan sebagai pelabuhan internasional dengan potensi daya saing ekonomi daerah berbasis ekspor impor dan distribusi logistik. Seperti dikemukakan Anggota Komisi IV DPRD Jabar Dapil Subang Majalengka Sumedang Raden Tedi, Pelabuhan Patimban diharapkan akan menyumbang 50 persen pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. "Untuk mendukung itu, perlu infrastruktur struktur. Seperti halnya yang utama adalah jalan tol akses Patimban pun perlu percepatan," ujar Raden Tedi, Bandung 18/01. Informasi terakhir, menurut Raden Tedi, Proyek ini tengah dilakukan melalui skema KPBU. Dengan porsi dukungan pemerintah dengan pinjaman JICA (22,94 kilometer), dan Porsi BUJT (14,11 kilometer). Porsi dukungan pemerintah sudah tercantum dalam Green Book 2022 dan Daftar Kegiatan dengan target penyelesaiannya Oktober 2025. Tol Patimban, JICA berharap tahun depan sudah mulai beroperasi, dari kilometer 89 dari Cipali ke Patimban. Adapun jarak tempuh jalan tol akses Patimban sepanjang kurang lebih 37,05 kilometer direncanakan dapat ditempuh dalam sekitar 23 menit. Jalan tol akses Patimban juga menjadi salah satu proyek strategis nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Rencana jalan tol akses Patimban melintasi 10 kecamatan dan 20 desa, yang terbagi menjadi Porsi BUJT meliputi empat kecamatan dan enam desa. Kemudian porsi pemerintah meliputi tujuh kecamatan dan 14 desa. Sementara itu, progres lahan per 2 November 2023, untuk porsi BUJT sudah mencapai 22,2 persen, dan porsi pemerintah mencapai 47,7 persen. Kemudian tata guna lahan yang terkena trase jalan tol akses Patimban yaitu persawahan, permukiman, dan perkebunan. Untuk pengembangan Kawasan Rebana secara keseluruhan, terdapat proyeksi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. "Mulai dari sumber daya air penyedia air baku untuk mendukung industri, termasuk pengembangan pemanfaatan sumber air dari laut," ucap Raden Tedi Selanjutnya pembangunan jalan tol dan jalan kolektor primer vertikal, pengembangan kawasan transit oriented development (TOD), pembangunan jalur kereta api ke pelabuhan dan bandara, hingga optimalisasi pelabuhan cirebon dan pelabuhan perikanan di pantura. Terpenting lagi, Raden Tedi mengemukakan perlu ada bantuan pelatihan untuk sumber daya manusia di Subang. "Agar tidak jadi penonton, tapi bisa merasakan manfaatnya, baik lapangan kerja maupun usaha ," ujar Raden Tedi.